Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Trransaksi digital perbankan semakin banyak digunakan masyarakat, tercermin dari beberapa bank yang mencatat pertumbuhan.
Menariknya, bank-bank konvesional justru yang paling besar mencatatkan nilai transaksi digital dibandingkan bank yang berlabel bank digital.
Secara industri, Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi digital banking terus meningkat. Di Maret 2023 saja, BI mencatat ada peningkatan 9,88% dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY) menjadi Rp 4.944,1 triliun.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan nilai transaksi paling tinggi diantara bank lainnya. BCA mencatat nilai transaksi mobile banking dan internet banking BCA mencapai Rp 5.925 triliun di kuartal I 2023, atau naik 11,7% YoY dengan volume transaksi tercatat mencapai 5,8 miliar di kuartal I 2023.
“Kami melihat tren digitalisasi semakin meningkat setelah pandemi, dan kini banking from anywhere telah sebuah menjadi standar baru bagi operasional perbankan,” ujar Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn, Rabu (24/5).
Baca Juga: 3 Cara Cek Nomor Rekening BCA melalui M-Banking hingga ATM
Hera menyebutkan hampir seluruh transaksi di BCA telah dilakukan secara digital. Secara rinci, 91,0% volume transaksi dilakukan melalui mobile dan internet, 8,7% melalui ATM, dan hanya 0,3% melalui cabang.
Peningkatan penetrasi layanan digital perbanka di kalangan nasabah BCA juga tercermin dari pembukaan rekening baru melalui kanal online yang mencapai 1,1 juta di kuartal I 2023, atau 63% dari total pembukaan rekening baru.
“BCA senantiasa melakukan berbagai inovasi layanan digital untuk memastikan platform perbankan transaksi yang aman dan andal,” tambahnya.
SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menyebutkan, transaksi nasabah melalui Livin by Mandiri menjadi kanal digital terbesar untuk transaksi Bank Mandiri.
Baca Juga: Bank Mandiri Catat Transaksi Super App Livin Capai Rp 968,6 Triliun hingga April
Ia menyebut jumlah transaksi nasabah pada Livin by Mandiri tercatat hampir 2,5 jkali lebih besar dibadingkan transaksi melalui kanal konvensional ATM selama tahun 2023 sampai dengan bulan April 2023.
Thomas bilang hingga April 2023, nilai transaksi Livin’ by Mandiri lebih dari Rp 1.000 triliun atau meningkat 33% secara yoy. Ditambah, ada 18 Juta user aktif dengan jumlah transaksi lebih dari 800 juta transaksi, meningkat 32% secara yoy.
“Selama Januari hingga April tahun 2023 rata-rata transaksi Livin’ By Mandiri telah mencapai lebih dari 200 Jt transaksi perbulan,” ujarnya.
Ia menambahkan ke depan tetap bakal dilakukan peningkatan kapasitas IT agar sesuai untuk pertumbuhan dengan kebutuhan bisnis serta modernisasi teknologi jaringan dan keamanan secara end-to-end.
“Saat ini Bank Mandiri sudah bisa melayani transaksi nasabah lebih dari puluhan Ribu transaksi per detik,” ujarnya.
Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengungkapkan bahwa transaksi digital yang dicatat juga semakin mendominasi semua total transaksi yang ada di Maybank. Ia menyebut kontribusinya sudah mencapai 80%.
“Lebih tepatnya 78% dan sisanya masih melalui cabang,” ujarnya.
Baca Juga: Maybank Indonesia Catat Laba Sebelum Pajak Naik 33,3% Jadi Rp750 Miliar Kuartal1 2023
Sebagai informasi, Maybank Indonesia mencatatkan nilai transaksi aplikasi untuk ritel, M2U tumbuh 22% YoY menjadi lebih dari Rp 26 triliun per Maret 2023.
Sementara pada aplikasi mobile banking untuk korporasinya, M2E, nilai transksi hingga Maret 2023 mencapai Rp 181,92 triliun.
Catatan apik dari peningkatan transaksi digital pun mendorong optimisme bagi perbankan untuk menargetkan transaksi yang lebih banyak.
Contohnya, Direktur IT dan Digital Bank PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Andi Nirwoto optimis sampai dengan Desember 2023 jumlah transaksi digital dapat mencapai lebih dari 270 juta transaksi. “Atau dapat melebihi target yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Di kuartal pertama 2023, BTN mencatat jumlah transaksi telah mencapai 70,24 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp 16,79 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News