Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia terus mencatat transaksi kartu debit berlogo gerbang pembayaran nasional (GPN) baik interkoneksi antarjaringan (off-us). Hal ini sejalan dengan distribusi kartu yang juga terus naik.
Kepala Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia Rahmat Hernowo mengatakan, volume transaksi off-us hingga per September 2019 mencapai 11,2 juta atau meningkat 19,48% secara year on year (YoY) dengan nilai transaksi Rp 5,17 triliun atau tumbuh 21,39% YoY.
Baca Juga: Tambah modal lewat rights issue, saham Bosowa di Bukopin bakal terdilusi?
"Dengan akselerasi tersebut, pangsa transaksi off-us terhadap total transaksi kartu debit naik dari hanya 10,3% pada Agustus 2019 menjadi 31,5% pada Agustus tahun ini," kata Rahmat pada Kontan.co.id , Kamis (10/10).
Adapun jumlah kartu GPN yang sudah dicetak hingga Agustus 2019 mencapai 48,3 juta. Sementara jumlah kartu debit GPN yang telah distribusikan mencapai 44,4 juta kartu.
Rahmat bilang, secara umum tidak ada kendala dalam mendorong distribusi kartu GPN karena tingkat akseptasi bank tinggi dan juga penerimaan masyarakat cukup baik.
"Kendala utama adalah arrangement debit GPN saat ini belum bisa digunakan di luar negeri. Lalu kendala bersifat teknis,EDC dan mesin cash register perlu diseting sehingga dapat mengenali debit GPN. Proses seting ini perlu teknisi dan waktu karena jumlahnya jutaan," jelas Rahmat.
Baca Juga: Gandeng Astra Modern Land, Bank Mandiri fasilitasi KPR pada proyek ASYA
Aturan GPN mewajibkan transaksi debit diproses secara domestik. Oleh karena itu, perusahaan switching asing yang ingin melayani kartu debit harus bekerjasama dengan perusahaan lokal. Rahmat bilang, saat ini baru MasterCard yang sudah melakukan kolaborasi dengan lokal. Sedangkan yang lainnya masih dalam proses negosiasi B2B.
PT Bank Mandiri Tbk merupakan salah satu bank yang terus mendorong implementasi kartu debit berlogo GPN. Hingga akhir September 2019, bank pelat merah ini sudah mendistribusikan 3 juta kartu debit GPN atau 43% dari kartu debit berchip yang sudah beredar yakni sebanyak 7 juta kartu.
Walaupun jumlah kartu debit berlogo GPN terus meningkat, Senior Vice President Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang mengatakan, permintaan Mandiri Debit VISA masih cukup banyak."Itu lantaran fitur kartu VISA yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi di merchant e-commerce dan transaksi di luar negeri," katanya.
Menurut Gumilang, dengan adanya kartu Mandiri Debit GPN dan Mandiri Debit VISA, nasabah Bank Mandiri memiliki pilihan untuk memilih jenis kartu berdasarkan transaksi yang mereka butuhkan.
Sedangkan PT Bank Negara Indonesia telah mendistribusikan 5,3 juta kartu debit berlogo GPN hingga September 2019 atau telah melampai target perseroan tahun ini yang semula dipatok hanya 3 juta. Distribusi tersebut sekitar 88% dari total kartu debit chip yang dimiliki BNI yakni 6 juta.
Baca Juga: Hingga September, volume transaksi kartu kredit Bank Mandiri tumbuh 20%
General Manager Product Management Division BNI J. Donny Bima Herjuno mengatakan, dengan adanya kartu GPN yang merupakan hasil dari proses migrasi chip card, jumlah kartu debit BNI berlogo Mastercard. Hanya saja dia tidak menyebut detail penurunannya.
"Namun, data transaksi kartu GPN relatif masih lebih rendah dr kartu non GPN mengingat belum dapat digunakan untuk transaksi e-commerce dan crossborder (transaksi di luar negeri)," terang Donny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News