kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Transaksi Kian Ramai, Sejumlah Bank Akan Tambah Mesin EDC pada Tahun Depan


Jumat, 23 Desember 2022 / 19:25 WIB
Transaksi Kian Ramai, Sejumlah Bank Akan Tambah Mesin EDC pada Tahun Depan
ILUSTRASI. Konsumen melakukan pembayaran mengggunakan kartu kredit di salah satu toko ritel di Tangerang Selatan, Banen, Selasa (7/6/2022). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/06/2022.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan masih mencatatkan pertumbuhan yang tinggi pada transaksi electronic data capture (EDC) walau banyaknya pilihan transaksi via aplikasi. Bank pun akan terus menambah mesin EDC nya di tahun 2023.

Seperti PT Bank BTN yang mencatatkan peningkatan transaksi melalui merchant EDC tumbuh sebesar 394%  secara tahunan pada November 2022 dengan jumlah sales volume tumbuh sebesar 270%. EDC BTN tersebar di kategori home appliance dan consumer retail sebanyak 80% dan sisanya di F&B, notaris dan developer perumahan.

Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto menyampaikan, di 2023 business acquiring masih akan terus tumbuh, seiring dengan program cashless society yang di canangkan oleh regulator dan seiring dengan data ASPI dimana transaksi menggunakan kartu Debit untuk pembayaran di merchant meningkat setiap tahunnya sebesar 63%. 

"BTN di tahun 2023 akan berencana menambah mesin EDC karena kebutuhan akan mesin EDC saat ini masih diminati oleh merchant dan persaingan antar acquiring bank pun cukup intense. Proyeksi di tahun 2023, BTN akan menambah sekitar 20.000 mesin EDC dengan prioritas konsolidasi dengan Bank Himbara," kata Andi kepada kontan.co.id, Jumat (23/12).

Baca Juga: Bank Muamalat Ikut Pembiayaan Sindikasi Senilai US$ 750 Juta kepada Pelindo

Andi menyebut, BTN akan terus menambah EDC dalam memenuhi kebutuhan mitra merchant BTN. Namun demikian, pihaknya akan fokus konsolidasi dengan Bank Himbara, sehingga menghindari setiap Bank Himbara melakukan ekspansi EDC sendiri-sendiri.

Menurutnya, bank BTN saat ini tengah terjun di dalam bisnis acquiring dan telah menyiapkan strategi bisnis yang disesuaikan dengan core business Bank BTN yaitu mortgage. Dimana merchant-merchant yang diutamakan adalah merchant yang memiliki usaha yang berkaitan dengan bidang perumahan maupun kebutuhan rumah tangga sehari hari.

Hal lain, BTN akan memprioritaskan berkolaborasi dengan bank Himbara lainnya agar dapat melakukan sharing EDC di merchant sehingga akan lebih efisien.

PT Bank Mandiri juga mengakui transaksi menggunakan EDC masih banyak diminati hingga saat ini. Transaksi EDC Bank Mandiri hingga November 2022 saja tumbuh 33% YoY. Peningkatan transaksi merchant berada di sektor urban lifestyle seperti tourism, HORECA, dan perbelanjaan terutama di top merchant. 

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi  menyebut, peningkatan ini didukung dengan kondisi menuju endemic covid-19 ditunjukkan dengan mulai normalnya kembali aktivitas dan bisnis.

Transaksi pada mesin EDC juga diperkirakan juga akan mengalami peningkatan pada periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023, mengingat adanya pembagian THR untuk karyawan yang merayakan Hari Raya Natal serta event Hari Belanja Nasional (Harbolnas).

Mengantisipasi hal ini, Bank Mandiri telah menyediakan jaringan EDC yang digunakan oleh lebih dari 338.601 mitra merchant untuk mendukung transaksi non tunai nasabah,” katanya.

"Di 2023, diperkirakan akan terdapat perlambatan ekonomi/resesi, namun proyeksi ekonomi Indonesia ke depan sebagian besar masih ditopang oleh konsumsi belanja masyarakat sehingga dampak resesi di 2023 ke Indonesia khususnya pada transaksi retail tidak akan terlalu berdampak secara signifikan dan kami optimis ke depan transaksi EDC Bank Mandiri akan tetap tumbuh berkisar 8%-10%," ungkap Thomas.

Thomas bilang, untuk meningkatkan market share EDC, Bank Mandiri akan terus meningkatkan jumlah EDC di tahun depan, untuk mengakuisisi lebih banyak lagi merchant potensial secara nasional.

Strategi bank Mandiri dalam peningkatan bisnis EDC yakni melakukan transformasi EDC menjadi omnichannel platform dimana satu perangkat untuk seluruh layanan mulai dari pemesanan, inventory management, dashboard terintegrasi hingga loyalty platform yang akan embedded terhadap business process merchant dan ekosistem bisnisnya.

Baca Juga: Hadapi Momen Libur Akhir Tahun, BSI Siapkan Kas Rp 15,57 Triliun

Selain itu, adanya penambahan akseptasi EDC seperti fitur Alipay/QR overseas, akseptasi BNPL, serta perluasan sumber dana transaksi Livin QR menggunakan kartu kredit Bank Mandiri.

"Dengan adanya berbagai inovasi ini, customer dan merchant akan menikmati berbagai keuntungan dengan semakin meningkatnya payment method melalui EDC Bank Mandiri di masa yang akan datang," imbuh Thomas.

Serupa, Bank Central Asia atau BCA mencatatkan jumlah mesin EDC hingga September 2022, sebanyak 668 ribu yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Jumlah ini meningkat 12% YoY.

Peningkatan ini disebut Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, sejalan dengan kenaikan aktivitas transaksi di tengah pemulihan ekonomi.

Hingga saat ini BCA memproses 64 juta transaksi setiap harinya. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, total volume transaksi naik 39,5% YoY mencapai 17,4 miliar transaksi.  

"Kami tidak menetapkan target spesifik terkait EDC, namun kami berkomitmen untuk memberikan layanan optimal kepada merchant dan nasabah," ujar Hera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×