Reporter: Steffi Indrajana | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Transaksi jasa pengiriman uang alias remittance semakin membesar. Bisnis jasa pengiriman uang ini pun mendatangkan rezeki besar bagi pelaku usaha di bisnis ini. Setidaknya itu yang dirasakan PT Pos Indonesia dan Perum Pegadaian.
Hingga Agustus 2010, total pengiriman uang lewat Pos Indonesia sudah mencapai Rp 12 triliun. Direktur Utama Pos Indonesia I Ketut Mardjana menyatakan, nilai tersebut naik signifikan dari tahun lalu. Namun, ia tidak menyebutkan arus pengiriman uang pada Agustus tahun lalu. "Yang pasti penyumbang terbesar volume transaksi masih dari Wesel Pos Luar Negeri (WPLN)," ungkap Ketut, Selasa (28/9).
Pengiriman uang dengan WPLN mencapai Rp 6,5 triliun dengan volume transaksi sekitar 310.000 per bulan. Pengguna jasa pengiriman uang via wesel umumnya para tenaga kerja Indonesia (TKI).
Untuk pelayanan jasa ini, Pos Indonesia bekerja sama dengan Western Union. Dari WPLN, Pos Indonesia mendapatkan fee sekitar Rp 10 miliar per bulan.
Setelah wesel luar negeri, urutan berikutnya adalah wesel instan. Uang yang hilir mudik lewat wesel instan mencapai Rp 4,7 triliun. Meski nilainya lebih kecil dari wesel luar negeri, fee yang diterima lebih besar, yakni Rp 15 miliar per bulan. Volume transaksi wesel instan mencapai 600.000 per bulan.
Sumber pengiriman uang Pos Indonesia terakhir berasal dari Wesel Pos Prima. Nilai transaksi melalui fasilitas ini mencapai Rp 800 miliar.
Peningkatan jasa kiriman uang juga terjadi di Pegadaian. Sampai Agustus lalu, total pengiriman uang lewat Pegadaian tercatat Rp 313,5 miliar. Uang yang dikirim lewat Pegadaian Rp 19,2 miliar. "Tahun lalu lebih kecil," kata Manajer Hubungan Masyarakat Pegadaian Irianto.
Pendapatan Pegadaian dari jasa pengiriman uang ini pun meningkat. Per Agustus, pendapatan Pegadaian dari bisnis ini Rp 3,2 miliar. Setahun sebelumnya, Pegadaian meraih Rp 1,3 miliar. "Angka ini mencapai 80,6% dari target tahun ini yaitu Rp 3,9 miliar," kata Irianto lagi.
Kian menjanjikan
Anil Kapur, Managing Director South and South East Asia Western Union menilai, perkembangan bisnis jasa pengiriman uang di Indonesia sangat menjanjikan karena beberapa tahun ini makin banyak rakyat Indonesia yang bekerja di luar negeri. "Tentu mereka butuh jasa untuk mengirimkan uang," kata dia.
Tak hanya dari luar negeri, Anil melihat bahwa bisnis jasa pengiriman uang di dalam negeri juga tumbuh baik. Itu sebabnya, Western Union ikut merambah pasar pengiriman uang domestik sejak awal tahun 2010 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News