kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi menggunakan QRIS di merchant dompet digital semakin meningkat


Senin, 22 November 2021 / 18:40 WIB
Transaksi menggunakan QRIS di merchant dompet digital semakin meningkat
ILUSTRASI. Fitur Minta Uang dengan QR Code bank pada aplikasi DANA.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak pandemi covid-19 Bank Indonesia (BI) mencatatkan adanya kenaikan transaksi menggunakan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh merchant. Para pemain dompet digital pun semakin gencar menerapkan QRIS kepada para merchant.

Seperti salah satu pemain dompet digital, DANA yang mencatat adanya peningkatan signifikan terhadap aktivitas transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebesar 267% pada Oktober 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Chief Marketing Officer DANA Monita Moerdani mengatakan, pertumbuhan tren transaksi digital mengindikasikan meningkatnya penetrasi ekonomi digital yang kian terintegrasi. Masyarakat juga dinilai makin terbuka untuk menggunakan layanan-layanan digital termasuk dompet digital dan dagang elektronik.

"Pada Periode tersebut, secara tahunan juga terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas pembelian pulsa ponsel mencapai 141%, pembayaran tagihan mencapai 159%, dan online commerce 39,9%. Selain itu, aktivitas pengiriman uang dalam aplikasi tersebut juga meningkat 328 persen pada Oktober 2021, dibandingkan dengan Oktober 2020," jelas Monita, Sabtu (20/11).

Baca Juga: Perusahaan multifinance alokasikan belanja modal untuk digitalisasi pada tahun 2022

Selain itu, DANA mencatat transaksi online merchant menggunakan dompet digital DANA makin digemari pengguna. Sebanyak 49% dari transaksi online merchant di DANA adalah kalangan muda dengan usia 21 – 30 tahun. Pengguna online merchant dengan dompet digital DANA tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Jawa Barat hingga Maluku dan Papua.

Monita mengungkapkan bahwa, DANA selalu berupaya menyempurnakan kapabilitas layanan dan memperluas kemitraan maupun sinergi dan kolaborasi agar pengguna dapat terus mengandalkan dompet digital tersebut dalam berbagai aktivitasnya.

Menurutnya, meningkatnya penetrasi internet serta makin banyaknya pengguna ponsel cerdas, ditambah dengan regulasi yang mendukung dan kondisi pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan gaya hidup konsumen di Indonesia.

"Transaksi digital, menjadi pilihan yang terindikasi baik dari pertumbuhan jumlah pengguna platform digital maupun nilai transaksi. Hal ini menjadi sinyal positif bagi perkembangan industri digital ke depan serta upaya pemulihan ekonomi nasional,” imbuh Monita.

Sementara itu, dompet digital OVO juga menyatakan, telah hadir di lebih dari 430 kota dan kabupaten, dengan lebih dari 1 juta merchant QRIS dari berbagai industri, termasuk UMKM.

Harumi Supit, Head of Corporate Communications OVO menjelaskan, sejak 2020, OVO telah mendukung inisiasi pemerintah dalam penggunaan QRIS untuk kemudahan dalam pembayaran, bahkan OVO juga meluncurkan fitur Bayar QRIS dengan mengunggahnya dari Galeri Ponsel.

"Tren berbelanja dengan menggunakan platform digital untuk keperluan sehari-hari di masa pandemi COVID-19 kian meningkat. OVO mencatat kenaikan sebesar 76% pada jumlah transaksi online merchant di paruh pertama tahun 2021," ungkap Harumi.

Harumi menyebutkan, bisnis OVO pada umumnya mengalami peningkatan, termasuk antara lain transaksi sektor food delivery, digital games dan banyak lainnya. Peningkatan tersebut sejalan dengan perluasan ekosistem OVO yang semakin berkembang dengan terjalinnya banyak kolaborasi baru, serta pergeseran perilaku konsumen yang semakin memilih digital. Hingga saat ini, lebih dari 1 juta merchant OVO yang dapat menerima pembayaran dengan QRIS.

Baca Juga: Peta persaingan dompet digital di indonesia kian ketat

Menurutnya, fitur ini merupakan penambahan kapabilitas sistem pembayaran QRIS MPM (merchant presented mode), di mana pengguna memindai QR merchant, yang saat ini telah ada. Pengguna cukup melakukan transaksi QRIS hanya dengan mengunggahnya melalui galeri ponsel mereka pada fitur scan. 

"Fitur tersebut diinisiasi karena OVO ingin mendorong penggunaan metode non tunai bagi masyarakat, selain karena penerapan protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19 dengan menjaga jarak dan meminimalisir kontak langsung dengan orang sekitar," kata Harumi.

Lebih lanjut Harumi mengatakan, OVO sejak awal terus mendukung inisiatif pemerintah dalam menyukseskan pembayaran QRIS dengan mengedukasi dan mengajak UMKM untuk turut serta dalam mengadopsi transformasi digital.

Seperti contohnya, pada hari ini (22/11), OVO turut mendukung acara peluncuran QRIS dari Bank Indonesia yang diadakan di Kediri. Ke depannya, OVO akan terus mendukung penggunaan QRIS di Indonesia dalam mendukung lanskap pembayaran digital yang inklusif dan komprehensif.

"OVO berkomitmen untuk terus menjaga dan semakin meningkatkan manfaat yang diberikan kepada pengguna melalui layanan pembayaran digital dan keuangan yang seamless dan sesungguhnya bermanfaat bagi pengguna OVO, disertai juga pelayanan pelanggan yang berkualitas," ujar Harumi.

Selanjutnya: Persaingan semakin sengit, pemain dompet digital siapkan strategi dongkrak transaksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×