kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Transaksi perbankan melalui digital banking terus meningkat di tengah pandemi


Senin, 22 Februari 2021 / 07:25 WIB
Transaksi perbankan melalui digital banking terus meningkat di tengah pandemi


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak beberapa tahun terakhir, terlihat kecenderungan peralihan transaksi nasabah ke kanal digital. Ini ditandai dengan semakin meningkatnya penggunaan kanal digital seperti e-banking serta menurunnya transaksi di cabang maupun ATM.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) misalnya, hingga akhir Desember 2020 tercatat transaksi internet banking BRI sebanyak 2,7 miliar kali atau meningkat 132,2% secara year on year.

Total fee & commission income BRI sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 15,18 triliun atau meningkat 6,6% dibanding tahun 2019 yang sebesar Rp 14,29 triliun.

"Adanya pandemi ini menjadi akselerator transformasi digital di BRI yang telah dijalankan sejak tahun 2016. Dampaknya adalah meningkatnya transaksi digital, terutama internet banking BRI," kata Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan.co.id, Sabtu (20/2).

Baca Juga: Bank semakin mendorong digitalisasi, tren kantor cabang bakal kian berkurang

Menurutnya, khusus pada aplikasi BRIMO, pertumbuhannya mencapai 660,5% yoy atau lebih dari 765 juta transaksi. Hal ini berbanding terbalik dengan transaksi di mesin ATM BRI yang tercatat hanya tumbuh 0,6% sepanjang tahun 2020, dan transaksi agen Brilink naik 39,6% atau sebesar 728 juta transaksi.

"Ini membuktikan bahwa masyarakat sudah melakukan shifting ke transaksi digital. Untuk tahun 2021 kami menargetkan pertumbuhan fee based income sebesar 8% secara year on year," ujar Aestika.

Pihaknya memproyeksikan transaksi digital banking akan terus tumbuh dengan didukung perubahan pola transaksi masyarakat (peningkatan transaksi cashless dan online) dan perkembangan teknologi.

Ia menjelaskan, dengan meningkatnya transaksi digital banking, BRI telah mempersiapkan hal ini dengan terus berupaya dan fokus meningkatkan jasa layanan digital banking.

BRI sendiri telah mulai melakukan transformasi digital  sejak tahun 2016 dan berbagai inisiatif digital telah dan terus dikembangkan untuk menjawab kebutuhan pasar kedepan, diantaranya: super apps BRImo, BRI Digital Saving, Brispot, BRIBrain, dan sebagainya.

Aestika mengatakan, strategi yang akan BRI lakukan ke depan untuk meningkatkan kinerja ebanking yakni dengan mengembangkan BRIAPI sebagai gerbang untuk kerja sama digital.

Selain itu BRI terus melakukan pengembangan terhadap Digital Saving, Digital Loan dan aplikasi BRIMO secara terus-menerus untuk memudahkan masyarakat dalam menikmati layanan perbankan BRI.

Baca Juga: Layani nasabah lebih lleksibel, CIMB Niaga andalkan digital lounge



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×