kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Transaksi Remitansi Meningkat, Dorong Peningkatan Pendapatan Komisi Bank


Selasa, 01 Oktober 2024 / 18:20 WIB
Transaksi Remitansi Meningkat, Dorong Peningkatan Pendapatan Komisi Bank
ILUSTRASI. Layanan remitansi perbankan semakin meningkat pada pertengahan kuartal III-2024, turut mendongkrak pendapatan komisi bank.ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan masyarakat menggunakan layanan remitansi perbankan semakin meningkat pada pertengahan kuartal III-2024. Hal ini turut mendongkrak pendapatan komisi atau fee based income bank.

PT Bank Mandiri Tbk, sebagai bank yang melayani transaksi remitansi ke berbagai negara mencatatkan pertumbuhan transaksi per Agustus 2024 sebesar 25% secara tahunan (year on year/yoy).

VP Micro Segment & Remittance Solution Bank Mandiri, Rolland Setiawan mengatakan, pertumbuhan ini meningkat khususnya didukung sisi outgoing, seiring dengan dimulainya periode pembayaran tuition universitas di luar negeri.

Baca Juga: Hingga Juni 2024, Bisnis Remitansi BSI Capai 1 Juta Transaksi

Sayangnya Rolland tidak merinci berapa banyak nilai transaksi layanan remitansi Bank Mandiri sampai Agustus 2024. Namun Rolland bilang dengan semakin mudahnya transaksi Transfer Valas ke Luar Negeri melalui Livin by Mandiri, pendapatan non bunga atau fee based income dari remitansi juga semakin meningkat. 

"Hingga Agustus 2024, pertumbuhan FBI Bank Mandiri dari retail remittance mencapai rata-rata 30% setiap bulannya," ungkap Rolland kepada Kontan, Selasa (1/10).

Adapun terkait dengan penguatan rupiah dan pemangkasan BI Rate, Rolland bilang tidak akan berdampak secara drastis mengingat bisnis remitansi adalah bisnis berdasarkan kebutuhan nasabah. 

"Ditambah lagi dengan pemangkasan BI Rate, maka bisnis transaction-based akan bergerak ke arah positif, termasuk di antaranya transaksi remitansi," ungkapnya.

Sementara itu Direktur Keuangan,Treasury dan Global Services PT BPD Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim, Edi Masrianto mengatakan, pertumbuhan pendapatan fee based income dari layanan remitansi meningkat 40,17% yoy per bulan Juli 2024.

Tak beda jauh, Edi juga tidak merinci berapa banyak transaksi dari layanan remitansi Bank Jatim.

"Kenaikan nilai transaksinya tumbuh sebanyak 76,20% secara tahunan per bulan Juli 2024," ungkap Edi.

Baca Juga: BNI dan Kemlu Kolaborasikan Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri

Lebih lanjut Edi bilang, dengan bisnis remitansi yang berjalan saat ini, yaitu Remittance Kerjasama dan Remittance Non Kerjasama (via SWIFT). 

Pihaknya baru saja meluncurkan  Chandra Remittance untuk koridor Hongkong pada Agustus lalu, yang sekaligus menambah Money Transfer Operator dari yang sebelumnya sudah ada , yaitu Merchantrade Asia untuk koridor Malaysia.

Ke depan Edi optimistis transaksi remitansi Bank Jatim akan terus tumbuh seiring dengan kebutuhan penggunaan layanan pengiriman uang dari dalam dan keluar negeri.

Adapun EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn mengatakan kinerja layanan remitansi BCA terus tumbuh dan mengalami peningkatan positif. Capaian tersebut sejalan dengan komitmen BCA untuk senantiasa memberikan layanan terbaik bagi kebutuhan nasabah. 

Sayangnya Hera juga tidak merinci berapa banyak transaksi remitansi BCA sampai pertengahan Kuartal III-2024.

"Respons yang baik dari nasabah dalam layanan remitansi BCA tercermin dari tingginya transaksi remitansi via e-channel BCA, seperti KlikBCA Individu dan KlikBCA Bisnis," ungkap Hera.

Namun per semester I-2024, pendapatan fee dan komisi BCA tumbuh 8,0% YoY menjadi Rp 9,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×