kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Volume Transaksi Remitansi Bank Jatim Tumbuh 222% per Juni 2024


Rabu, 24 Juli 2024 / 13:25 WIB
Volume Transaksi Remitansi Bank Jatim Tumbuh 222% per Juni 2024
ILUSTRASI. Warga membayar pajak bumi dan bangunan pada gerai Bank Jatim di kantor Badan pendapatan daerah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (14/3/2023). Berdasarkan data Bappeda Jombang, jumlah tunggakan pajak tahun 2022 mencapai Rp1,6 miliar naik dari tahun sebelumnya Rp1,5 miliar. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/hp.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk  mencatatkan transaksi bisnis remitansi pada Juni 2024 mengalami peningkatan volume sebesar 222% secara tahunan.

Direktur Keuangan,Treasury dan Global Services, Bank Jatim Edi Masrianto mengatakan, hal ini disebabkan karena awareness masyarakat terkait Jconnect Remittance Bank Jatim mengalami peningkatan sejak resmi diluncurkan tahun lalu," ungkapnya.

Edi menyebut, perkembangan transaksi remitansi tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai harapan. Adapun terhadap pelemahan rupiah berdampak positif kepada pekerja migran karena yang bersangkutan dapat mengkonversi upahnya yang dalam bentuk mata uang asing dapat memperoleh rupiah yang lebih banyak.

"Tahun lalu, transaksi remittance yang dikirimkan melalui Bank Jatim adalah sebesar lebih kurang Rp 3 triliun. Tahun ini, kami menargetkan adanya peningkatan sebesar 25% dibanding tahun lalu," katanya kepada kontan.co.id.

Baca Juga: Suku Bunga Deposito Bank Jatim Terkini, Tawaran Bunga Deposito Terendah 2,6%

Lebih lanjut Edi menerangkan, pada tahun lalu efektif selama 8 bulan transaksi dengan 1 kerjasama remittance counterpart dan satu koridor negara, menghasilkan pendapatan komisi lebih kurang Rp 3 miliar.

Tahun ini, menurutnya kinerjanya masih berjalan on track. Harapannya mulai pertengahan tahun akan ada penambahan satu kerjasama remittance counterpart dan koridor negara baru yang akan berjalan.

Untuk Remitter dari Pekerja Migran Indonesia, kontribusi remitansi terbesar berasal dari negara-negara tujuan utama PMI, dengan 5 besar negara tujuan utama yaitu Taiwan, Hongkong, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang.

Baca Juga: Bisnis Remitansi Perbankan Tak Terdampak Fluktuasi Nilai Tukar

"Untuk Remitter dari masyarakat umum non PMI (perorangan/perusahaan), maka mengikuti based transaksi bisnis nasabah-nasabah eksportir Bank Jatim, misalnya China, Jepang, Arab Saudi dan USA," jelasnya.

Edi memproyeksikan, tren bisnis remittance masih tetap menggeliat dan cenderung meningkat sejalan dengan minat untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia ke luar negeri semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Pihaknya pun menerapkan strategi untuk menggenjot bisnis remitansi seperti melakukan, pengembangan layanan baru yang tidak hanya berbasis inbound remittance, tapi Bank Jatim saat ini sedang dalam proses development layanan outbond remittance. Bekerjasama dengan new remittance counterparts menjadi salah satu cara meningkatkan layanan dan kelancaran arus transfer uang antarnegara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×