CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Transaksi turun, broker mulai berhemat


Senin, 13 Juli 2015 / 11:04 WIB
Transaksi turun, broker mulai berhemat


Reporter: Dina Farisah, Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pasar saham yang cenderung terkoreksi sejak April 2014 lalu membuat minat perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menurun. Alhasil, bisnis broker terseret pelemahan pasar.

Perusahaan sekuritas melakukan efisiensi untuk tetap bertahan. Marciano Herman, Presiden Direktur PT Danareksa Sekuritas bilang, bisnis harus tetap berjalan meskipun kondisi pasar modal sedang tidak bergairah. Untuk mengatasi hal ini, pihaknya fokus pada manajemen alokasi sumber daya.

Danareksa juga menyusun strategi portofolio serta mendiversifikasi bidang usaha, sehingga di saat satu bisnis sedang lesu, bisnis yang lain tetap dapat menopang perusahaan. "Per akhir Juni, volume transaksi rata-rata harian kami turun sekitar 5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun pada bisnis investment banking tetap bertumbuh," terang Marciano kepada KONTAN.

Marciano mengatakan, efisiensi Danareksa dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya dalam kondisi krisis. Efisiensi ini antara lain penggunaan teknologi, perbaikan sistem operasi dan perbaikan bisnis proses.

Efisiensi lain penambahan atau pengurangan kantor cabang setelah analisa bisnis. Tapi, Marciano enggan merinci wilayah penambahan dan penutupan kantor cabang.

Boris Sirait, Equity Sales PT NISP Sekuritas menuturkan, kebanyakan perusahaan sekuritas telah beroperasi dengan biaya yang minim. "Kami tidak banyak efisiensi karena cost-nya sudah rendah. Kantor kami juga hanya dua di Jakarta," ujar Boris.

Rata-rata volume transaksi harian NISP Sekuritas turun dari Rp 40 miliar-Rp 50 miliar pada semester I-2014 menjadi Rp 30 miliar-Rp 40 miliar pada semester I-2015. Melihat lesunya transaksi ini, NISP menahan diri untuk tidak membuka kantor cabang baru.

Tahun lalu, NISP Sekuritas menutup kantor cabang di Bandung lantaran ketatnya persaingan. Saat ini, NISP fokus pada kantor pusat NISP Sekuritas di Kasablanka dan kantor cabang di Pluit.

PT Mandiri Sekuritas pun mengetatkan bisnis. Transaksi rata-rata harian Mandiri Sekuritas pada semester pertama tahun ini mencapai Rp 524 miliar. Meski terhitung besar, angka ini menurun ketimbang periode yang sama tahun lalu Rp 550 miliar.

Abiprayadi Riyanto, Direktur Utama Mandiri Sekuritas mengatakan, pihaknya tidak melakukan perampingan pekerja di tengah kondisi ekonomi yang lesu. Tapi, Mandiri Sekuritas mengubah strategi kantor cabang. "Selama ini 225 kantor kami menempel di cabang Bank Mandiri. Kami mempertimbangkan tahun ini jika akan bergabung di cabang Bank Mandiri untuk efisiensi," ujar Abiprayadi pekan lalu.

Meski beberapa broker melaporkan kinerja yang menurun, transaksi harian rata-rata BEI pada semester pertama 2015 masih meningkat ketimbang periode yang sama tahun lalu. Peningkatan transaksi terutama terjadi di kuartal pertama. Transaksi saham di kuartal kedua menurun seiring koreksi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×