kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Transaksi uang elektronik mulai meningkat usai anjlok saat PSBB


Kamis, 18 Juni 2020 / 18:49 WIB
Transaksi uang elektronik mulai meningkat usai anjlok saat PSBB
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi menggunakan ATM Bank Mandiri di Jakarta, Jumat (14/6). PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan kenaikan isi ulang atau top-up saldo uang elektronik e-Money?dalam kisaran 15%-20% selama periode libur lebaran lalu. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi uang elektronik berbasis kartu yang dimiliki sejumlah bank mengalami penurunan selama lima bulan pertama tahun ini. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah untuk membatasi penyebaran Covid-19 jadi penyebab penurunan tersebut. Maklum, sebagian besar penggunaan uang elektronik ada di sektor transportasi.

Transaksi e-Money Bank Mandiri misalnya, turun 17% secara year on year (YoY) per Mei 2020 karena penggunaannya selama ini didominasi untuk pembayaran di sektor transportasi. Namun, dengan mulai adanya pelonggaran PSBB, transaksi pada bulan Juni mulai meningkat.

Baca Juga: Transportasi umum beroperasi, transaksi e-money Bank Mandiri mulai naik pada Juni

"Seiring dengan mulainya fase 1 dan 2 pelonggaran PSBB, transaksi eMoney hingga 15 Juni 2020 meningkat sebesar 42% dibanding dengan bulan sebelumnya," kata SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi pada Kontan.co.id, Kamis (18/6).

Untuk mendorong transaksi e-Money sampai akhir tahun, Bank Mandiri akan terus memperluas acceptance uang elektronik tersebut, menyediakan sarana isi ulang, membangun cashless society, meningkatkan produksi kartu, memudahkan akses pembelian kartu untuk customer, edukasi, dan menghadirkan e-money dengan tampilan desain khusus yang menarik.

Bank Mandiri juga berencana untuk melakukan kerja sama dengan dengan merchant retail seperti Indomaret dengan membuat program bersama seperti potongan harga di klik IDM seperti yang sedang berjalan saat ini dan program-program menarik lainnya dengan transaksi menggunakan Mandiri e-money.

Sementara inovasi dari isi ulang e-Money yang baru dilakukan adalah sudah bisa dilakukan nasabah perseroan pengguna smartphone iOS. Hingga Mei 2020, kartu e-Money yang beredar sudah lebih dari 21 juta. Thomas optimis dengan adanya kebijakan new normal target penambahan kartu 4-5 juta tahun ini.

Baca Juga: Himpun likuiditas, bank pelat merah berburu dana anorganik

Kartu TapCash PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mengalami hal yang sama. Memasuki bulan Juni, transaksi uang elektronik tersebut sudah meningkat setelah mengalami penurunan selama pemberlakukan PSBB.

Transaksi dan sales volume TapCash selama bulan Mei turun karena mayoritas digunakan untuk pembayaran sektor transportasi. Kenaikan signifikan yang terjadi pada marchant minimarket sebesar 500% tidak bisa mengimbangi penurunan di transportasi.

"Kami optimis transaksi dan sales volume TapCash akan mengalami kenaikan di bulan ini sejalan dengan kembali dibukanya moda transportasi dan beroperasinya kegiatan bisnis melalui inisiasi new normal," kata VP E-channel BNI Fajar Kusuma Nugraha.

BNI masih optimis transaksi TapCash meningkat hingga akhir tahun. Perseroan menargetkan transaksinya bisa mencapai 85 juta. Untuk mencapai itu, bank ini telah membangun kerjasama baru selama PSBB dan juga ekosistem non tunai khususnya di daerah sebagai kontributor baru peningkatan transaksi.

Baca Juga: Ekonomi lambat, kredit menganggur Bank Sumut meningkat

Hingga saat ini, pengguna kartu TapCash sudah mencapai 8 juta. Sebelumnya, BNI menargetkan bisa menambah kartu beredar hingga 10 juta tahun ini. Namun, adanya Covid-19 membuat perseroan menyesuaikan target tetapi tetap akan lebih tinggi dari penambahan tahun sebelumnya.

Sementara BCA baru memberikan data transaksi Flazz per Maret 2020. Hingga periode itu, jumlah kartu Flazz bereda meningkat 14% YoY. Adapun transaksinya tumbuh 41% menjadi 146 juta. Raymon Yonarta, Sekretaris Perusahaan BCA mengatakan, kenaikan transaksi itu sejalan dengan peningkatan jumlah pengguna.

Walaupun ada PSBB, kata Raymon transaksi Flazz tetap naik karena fungsinya merupakan kartu ganda. Saat pembatasan terjadi di sektor transportasi namun penggunaan Flazz sebagai alat pembayaran sehari-hari tetap naik.

Baca Juga: Caplok Jiwasraya Putra, Taspen juga bidik peluang bisnis dari nasabah BTN

Justru di masa penerapan physical distancing, Flazz hadir sebagai solusi pembayaran contactless yang dapat mengurangi kontak fisik saat transaksi pembayaran. Bertransaksi dengan Flazz cukup di- tap saja, dan seketika transaksi selesai dilakukan. "Ke depan, BCA akan terus mendorong digitalisasi layanan keuangan dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi di periode pandemi Covid-19," tandas Raymon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×