Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kondisi pasar modal yang mendukung, membuat para perusahaan sekuritas optimistis kinerja tahun ini bisa melaju kencang. Lihat saja, indeks harga saham gabungan (IHSG) secara year to date (ytd) hingga 15 Juni 2017 sudah naik 10,32% ke level 5792.
Plus, kado rating dari Standard & Poor's juga menjadi katalis positif bagi pasar obligasi maupun pasar saham. Dengan faktor pendukung tersebut, otomatis, tren bisnis sekuritas tentu akan ikut terkena imbasnya.
Prama Nugraha, Direktur PT Panin Sekuritas Tbk mengatakan, kondisi pasar di kuartal I-2017 ini memang lebih baik ketimbang periode yang sama tahun lalu. Setidaknya, meski sudah diantisipasi oleh investor, kado rating dalam jangka panjang bisa berpengaruh terhadap kondisi pasar.
Hal itu tentu nantinya akan mendukung bisnis sekuritas di tahun ini. "Kenaikan indeks memang cukup mendukung, sehingga mendorong pertumbuhan tren bisnis sekuritas di tahun ini," kata dia kepada KONTAN, Kamis (15/6).
Saat ini, kontribusi pertumbuhan terbesar Panin Sekuritas berasal dari nasabah ritel melalui online trading. Menurut Prama, kenaikan kontribusi segmen tersebut lumayan signifikan. Misalnya saja, tahun 2014 kontribusinya masih 21% namun per Maret 2017 sudah meningkat hingga 36%.
Lalu, pertumbuhan segmen tersebut juga berimbas terhadap jumlah investor Panin Sekuritas. Sejak 2014 total investor Panin Sekuritas baru mencapai 7.000 sedang per Maret 2017 ini sudah mencapai 12.000 investor. "Ritel sangat mendominasi sekitar 97%, sisanya 3% berasal dari investor institusi," ujarnya.
Ke depan, kami akan terus kembangkan dan memberikan sosialisasi kepada investor untuk tidak takut masuk dan berinvestasi di pasar modal. Prama menambahkan, tahun ini pihaknya menargetkan laba bersih bisa meningkat 20% dibanding realisasi tahun 2016 lalu yang tercatat Rp 254 miliar.
"Kontributor utama memang lebih banyak aktif di bisnis broker dan juga dari anak usaha Panin Asset Management," tukasnya.
Ia pun optimistis, hingga tutup tahun 2017 IHSG ditutup di angka 6.000. Sehingga nantinya cukup berimbas terhadap bisnis sekuritas di tahun ini. "Kondisi fundamental dan makro ekonomi masih cukup stabil saya rasa menjadi katalis positif untuk kondisi pasar kita ditambah dengan S&P asing terus agresif masuk," beber Prama.
Senada, PT Indo Premier Sekuritas pun cukup percaya diri tahun ini akan jauh lebih baik ketimbang dengan kondisi pasar tahun lalu.
Moleonoto, Presiden Direktur Indo Premier Sekuritas menjelaskan, saat ini kontribusi terbesar terhadap pendapatan perusahaannya masih berasal dari investor ritel.
"Segmen equity trading memang lumayan namun tidak terlalu signifkan kontribusinya," katanya.
Beberapa tahun ke depan, Indo Premier Sekuritas sedang terfokuskan untuk mengembangkan distribusi reksadana. Pihaknya yakin, prospek bisnis ini akan cukup besar.
"Seminggu lalu kita sudah luncurkan IPOT Pay dengan fitur yang memberikan kemudahan dan manfaatnya untuk investor," cetus dia.
Ia yakin, semester kedua ini kondisi pasar membaik dan tentunya akan berimbas terhadap bisnisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News