Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Budi Gadai Indonesia menilai ditengah tren kenaikan harga emas masyarakat akan lebih memilih untuk mempertahankan aset yang dimilikinya. Biasanya mereka cenderung menggadaikan emas dari pada menjualnya kembali.
"Proyeksi kenaikan harga emas akan mendorong masyarakat untuk mempertahankan emas mereka. Sementara itu, mereka bisa mendapatkan dana tunai yang mereka butuhkan dengan cara menggadaikan emas tersebut," kata Direktur Budi Gadai Indonesia Budiarto Sembiring kepada Kontan, Jumat (9/8).
Meski bisnis gadai emas berpotensi naik, tetapi menurut Budiarto untuk menjalankan bisnis gadai emas bukan hal yang mudah. Gadai emas dinilaiĀ agak rumit dan punya resiko yang tinggi terhadap penyelewengan atau kejahatan internal.
Baca Juga: Pegadaian Prediksi Harga Emas Tembus Rp 1,5 Juta Per Gram
"Jadi, tidak semua perusahaan gadai mau ambil risiko yang tinggi tersebut. Bunga yang didapat kecil dan tidak sama dengan bunga gadai elektronik. Oleh karena itu, dia bilang butuh modal yang banyak untuk bisa mendapat keuntungan yang banyak juga," tuturnya.
Pada semester I-2024, transaksi gadai emas perusahaan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, kenaikan tersebut tumbuh sebesar 7,42%.
Lebih lanjut, Budiarto memproyeksikan transaksi gadai emas sampai akhir tahun 2024 ini bisa mencapai Rp 40 miliar. "Kami memprediksi gadai emas akan terus mengalami pertumbuhan, faktornya dikarenakan meningkatnya minat masyarakat dalam melakukan transaksi gadai emas," tambah Budi.
Selanjutnya: Celine Dion Sebut Penggunaan Lagu Titanic di Rapat Umum Trump Tidak Diizinkan
Menarik Dibaca: Asosiasi Kritisi Kebijakan Tarif Cukai Rokok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News