CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Tren Peningkatan Investasi di Pasar Modal Untungkan Perbankan


Kamis, 13 Oktober 2022 / 20:43 WIB
Tren Peningkatan Investasi di Pasar Modal Untungkan Perbankan
ILUSTRASI. Nasabah memamfaatkan perangkat digital untuk pelayanan perbankan di kantor cabang Bank Mandiri Jakarta, Kanis (4/11). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/0411/2021.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investasi masyarakat Indonesia di pasar modal semakin tinggi. Ini tentu tidak hanya menjadi potensi bisnis bagi perusahaan sekuritas atau manajer investasi, tetapi juga sumber cuan bagi perbankan. 

Pasalnya, untuk berinvestasi di bursa saham misalnya, investor diwajibkan membuka rekening dana nasabah (RDN). Selain itu, peran bank juga diperlukan sebagai bank kustodian yang menjadi tempat penitipan kolektif dan dari asset seperti saham, obligasi, serta melaksanakan tugas administrasi.

Khusus untuk layanan RDN, ini bisa menjadi pendorong penghimpunan dana murah (CASA) pada bank.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), investor pasar modal saat ini berjumlah 9,8 juta per 11 Oktober 2022.  Sepanjang tahun ini, ada penambahan 2,3 juta investor baru. Dari jumlah investor pasar modal itu, 4,3 juta di antaranya merupakan investor saham.

Baca Juga: Minat Investor Asing untuk Mengakuisisi Bank di Indonesia Makin Bertambah

Merujuk pada data itu maka pembukaan RDN di bank tentu semakin meningkat. Sejumlah bank mengakui peningkatan tersebut walaupun jumlahnya tidak dirinci secara detail dan kontribusinya terhadap pendapatan mereka. 

PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan tren pertumbuhan positif pada RDN sejalan dengan pertumbuhan tren investasi di pasar modal. SVP Retail Deposit Product And Solution Group Bank Mandiri Evi Dempowati mengatakan, total RDN perseroan tumbuh 8,3% secara tahunan (year on year/YoY) per 30 September 2022.

"Sampai dengan akhir tahun 2022, Bank Mandiri menargetkan jumlah RDN dapat tumbuh sebesar 15% YoY," ungkapnya pada KONTAN, Kamis (13/10).

Evi bilang, Bank Mandiri terus berkomitmen untuk mendukung iklim positif inklusi keuangan di pasar modal dengan tidak mengenakan fee pada layanan RDN. 

Hingga saat ini, bank ini sudah bekerjasama dengan 94 perusahaan efek untuk layanan RDN ini. Per September, total dana RDN Bank Mandiri tumbuh sebesar 70% YoY. Namun lagi-lagi, Evi tak merinci total nilainya. 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga terus mencatatkan pertumbuhan jumlah RDN. Bank ini sudah kerjasama dengan 11 sekuritas dalam penyediaan layanan RDN. 

Baca Juga: BTPN Syairah Tunjuk Ongki Wanadjati Jadi Komisaris

Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, jumlah RDN BRI per September berhasil tumbuh 34,3% secara YoY. 

"RDN BRI terus tumbuh seiring tren peningkatan investasi di pasar modal dengan terus menambah kerja sama dengan perusahaan efek baru dan penetrasi nasabah tabungan existing BRI," katanya.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BRI melalui RDN telah tumbuh 147,3% YoY. Namun, Aestika tidak merinci nilainya. Sampai akhir tahun, BRI optimis bisa mempertahankan pertumbuhan yang sudah dicapai itu, baik dari sisi jumlah RDN dan DPK yang dihimpun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×