Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan kinerja positif pada kuartal I-2024. BNGA mengantongi laba bersih Rp 1,69 triliun pada kuartal I-2024.
Laba Bank CIMB Niaga tersebut tumbuh 5,94% secara tahunan (yoy) jika dibandingkan laba pada periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp 1,6 triliun.
Pencapaian ini didorong pendapatan bunga bersih CIMB Niaga yang sebesar Rp 3,28 triliun, meski turun tipis 3,8% yoy dari sebelumnya Rp 3,41 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan pendapatan bunga bersih ini disebabkan membengkaknya beban bunga 31,28% yoy dari Rp 1,95 triliun menjadi Rp 2,56 triliun pada Kuartal I-2024.
Baca Juga: Naik 6,32%, Bank CIMB Niaga Catatkan Laba Rp 1,68 Triliun di Kuartal I-2024
Alhasil rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) terlihat menyusut dari 73,95% menjadi 72,80% per 31 Maret 2024.
Namun pendapatan operasional terlihat meningkat sekitar 11,7% yoy dari Rp 1,97 triliun menjadi Rp 2,2 triliun pada kuartal I-2024.
Di sisi lain, CIMB Niaga terlihat semakin efisien dalam menjalankan operasionalnya, hal ini terlihat dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang menurun dari 73,95% menjadi 72,80% per 31 Maret 2024.
Dari sisi fungsi intermediasi, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 211,6 triliun pada Kuartal I-2024, naik 6% yoy dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini terutama didorong oleh segmen kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) yang naik 9,4% yoy, serta pertumbuhan segmen konsumer yang tumbuh 6,9% yoy.
Baca Juga: CIMB Niaga Tetap Pertahankan Target Penyaluran Kredit Naik 8% di 2024
Adapun kenaikan tertinggi terjadi pada kredit dan pembiayaan retail terutama yang berasal dari kredit pemilikan mobil (KPM) yang meningkat sebesar 15,8% yoy.
Meski pertumbuhan yang positif di segmen kredit, namun perseroan mampu menjaga kualitas kreditnya, hal ini terlihat dari rasio non performing loan (NPL) CIMB Niaga yang membaik, dengan rasio NPL gross yang turun dari 4,71% menjadi 4,20% per 31 Maret 2024.
Dari sisi pendanaan, di tengah tren biaya dana yang mahal saat ini, CIMB Niaga mampu meningkatkan perolehan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 3,3% yoy menjadi Rp 248 triliun pada Kuartal I -2024. Adapun perolehan dana murah (CASA) bahkan mampu tumbuh 8,9% yoy.
Alhasil tota aset CIMB Niaga pada kuartal I -2024 tercatat sebesar Rp 333 triliun.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, pencapaian ini merupakan keberhasilan perseroan dalam membina hubungan baik dan lebih erat dengan nasabah melalui layanan digitalnya.
Baca Juga: Likuiditas Perbankan Semakin Ketat, Ini Strategi Bankir
Sejalan dengan itu CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 24,5% dan 84,2%,.
Lani bilang, perolehan kinerja di kuartal pertama 2024 merupakan wujud dari konsistensi kami terhadap strategi 5 pilar yang berfokus pada pertumbuhan profit yang berkelanjutan.
"Ke depan, kami akan terus menjalankan dedikasi kami dalam meningkatkan customer experience melalui inovasi digital," ucapnya.
Dengan memanfaatkan kemampuan digital, lanjutnya, pihaknya siap untuk menciptakan nilai jangka panjang sembari terus memprioritaskan kebutuhan para stakeholders dan kontribusi terhadap kesejahteraan ekonomi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News