Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mengatakan tahun depan pertumbuhan kredit secara bank only diprediksi masih akan bergerak ke angka dua digit.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan menyebut setidaknya di tahun 2019 pertumbuhan kredit Bank Mandiri bakal menyentuh 11,5% secara year on year (yoy).
Tidak hanya dari sisi kredit, pertumbuhan surat berharga menurut Panji juga akan lebih digerakkan pada tahun depan. "Loan growth 11,5% bank only, untuk surat berharga (loan) kami juga mau tumbuh sekitar 12%," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/12).
Dua faktor tersebut menurutnya akan menjadi mesin penggerak bisnis perseroan di tahun depan. Sementara dari sisi non performing loan (NPL), bank berlogo pita emas ini mematok target di kisaran 2,7% secara gross, lebih rendah dibanding prognosa tahun ini sebesar 2,9%.
Adapun, untuk tahun 2018 akhir ini Bank Mandiri memprediksi kredit masih punya ruang untuk tumbuh di level 13%. Beberapa segmen yang dinilai akan menjadi penopang kredit Bank Mandiri tahun depan masih sama dengan tahun ini yakni korporasi besar, mikro dan konsumer.
Namun, khusus di tahun depan pihaknya akan mulai menggalakkan pertumbuhan pada kredit menengah dan UKM yaitu di kisaran 5%.
"Tiga mesin penggerak kami itu large corporate, micro dan consumer. Sementara tahun depan kredit menengah kita akan berikat target positif paling tidak 5%, di SME juga akan mulai pasang target positif sedikit di atas kredit menengah," sambungnya.
Walau tak setinggi dengan target kredit yang dipatok tahun ini sebesar 13%, Panji optimistis bantuan dari anak usaha (konsolidasi) akan mendongkrak realisasi kredit lebih besar.
Di sisi lain, pihaknya memang tak mau terlalu tinggi memasang target guna menjaga likuiditas agar tetap stabil. "Kita harus lihat juga likuiditas, target boleh besar tapi pada akhirnya pengaruhnya di dana pihak ketiga (DPK) juga. Kita ingin balance juga nanti tercermin dari LDR-nya (loan to deposit ratio)," ulasnya.
Lagi pula, dua segmen yang didorong tahun depan yakni menengah dan UKM (SME) dinilai akan membantu memperbaiki kinerja kredit perseroan.
Sebab, sebelumnya kedua sektor tersebut tercatat mengalami penurunan. Merujuk laporan keuangan per September 2018 lalu memang menurun masing-masing 9,9% untuk kredit menengah dan 6,8% untuk UKM.
Adapun dari sisi dana pihak ketiga, bank bersandi emiten BMRI ini memperkirakan tahun depan dapat tumbuh di level 10,63% menjadi Rp 852 triliun yang akan memperkuat struktur pendanaan Bank Mandiri.
Pasalnya, akhir tahun ini Bank Mandiri hanya memasang target DPK tumbuh di 5,58% yoy menjadi Rp 770 triliun. "DPK kami cuma tumbuh 5,58% (2018) karena kita tidak mau rebutan di deposito mahal, bisa kena ke NIM (net interest margin). Kami selektif," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News