kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.715   0,00   0,00%
  • IDX 7.574   4,17   0,06%
  • KOMPAS100 1.170   -1,95   -0,17%
  • LQ45 921   -3,22   -0,35%
  • ISSI 231   0,26   0,11%
  • IDX30 474   -2,28   -0,48%
  • IDXHIDIV20 568   -1,28   -0,23%
  • IDX80 133   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 141   0,91   0,65%
  • IDXQ30 158   -0,72   -0,45%

Turun ke bawah 5%, NIM perbankan diramal stagnan sampai tahun depan


Minggu, 24 November 2019 / 17:15 WIB
Turun ke bawah 5%, NIM perbankan diramal stagnan sampai tahun depan
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi menggunakan anjungan tunai mandiri (ATM) di pusat perbelanjaan, Tangerang Selatan, Selasa (5/11).


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tren penurunan bunga perbankan masih terus berlanjut. Hal ini tentunya membuat margin perbankan kian menyusut.

Hal ini tercermin dari net interest margin (NIM) perbankan yang terus mengecil. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai dengan September 2019 posisi NIM masih bertengger di 4,9%. Posisi tersebut praktis tidak bergerak sejak bulan Mei 2019.

Baca Juga: Pasar Masih Berharap Suku Bunga Turun, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham Perbankan

Posisi tersebut menjadi penanda terbatasnya kemampuan bank mencetak pendapatan bunga.

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Andry Asmoro juga memproyeksi posisi NIM masih akan berada di bawah 5% sampai dengan penghujung tahun 2019.

Hal ini disebabkan kurangnya permintaan kredit serta turunnya daya beli masyarakat di tengah ekonomi yang belum stabil. Di sisi lain, perbankan juga tengah mengubah strategi bisnisnya dengan lebih selektif menyalurkan kredit dalam rangka menjaga laju non performing loan (NPL).

Ia juga memperkirakan di tahun 2020 mendatang, posisi NIM perbankan masih akan ada di level 4,9%. Meski begitu, ruang peningkatan NIM masih tetap terbuka.

Baca Juga: NIM multifinance terjaga di 5-6% di tengah penurunan suku bunga

"Dalam kondisi ekonomi saat ini, bank akan lebih prudent dan perlu menjaga penyaluran kreditnya," terangnya di Jakarta, pekan lalu (21/11).




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×