kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.910   20,00   0,13%
  • IDX 7.197   56,12   0,79%
  • KOMPAS100 1.107   11,64   1,06%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   0,95   0,43%
  • IDX30 449   6,34   1,43%
  • IDXHIDIV20 540   5,67   1,06%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   1,61   1,09%

UKU Proyeksikan Pengajuan Pinjaman Meningkat 30% pada Periode Ramadan 2024


Kamis, 28 Maret 2024 / 07:05 WIB
UKU Proyeksikan Pengajuan Pinjaman Meningkat 30% pada Periode Ramadan 2024
ILUSTRASI. UKU memproyeksi pengajuan pinjaman naik hingga 30% di periode Ramadan 2024


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Teknologi Merlin Sejahtera (UKU) memproyeksikan pengajuan pinjaman pada periode Ramadan di tahun ini meningkat.

Chief Executive Officer UKU Tony Jackson memproyeksikan, pengajuan pinjaman akan naik sebesar 30% selama Ramadan 2024.

"Target tersebut, tidak jauh berbeda dari Ramadan tahun lalu yang sebesar 30%," kata dia beberapa saat lalu.

Tony merinci, pada Ramadan tahun lalu, tepatnya pada periode 1 bulan sebelum Lebaran, terdapat kenaikan 30% di atas rata-rata bulanan untuk kategori pengguna yang mengajukan pinjaman. Ditambah ada kenaikan 39% untuk kategori pencairan dana kepada borrower. 

Pada Ramadan tahun lalu, Tony juga menyampaikan pemohon pinjaman naik 14% dengan kisaran usia 21-30 tahun dengan tujuan melakukan pinjaman untuk mendanai usaha kecil mereka. 

Baca Juga: Bunga Fintech Lending Konsumtif Turun Jadi 0,3%, Ini Kata Fintech UKU

Terkait potensi peningkatan kredit macet seiring dengan kenaikan penyaluran pinjaman, Tony menyebut UKU akan mengantisipasi dari hulu. Salah satu caranya, yaitu memperketat e-KYC dan credit scoring peminjam.

"Dengan demikian, risiko kredit macet bisa ditekan," katanya.

Sementara itu, Tony menyebut UKU sudah hadir di berbagai wilayah di Indonesia. Dia bilang UKU mencatatkan total pencairan dana per Desember 2023 sekitar Rp 8,7 triliun. Secara rinci, penyaluran di dalam Pulau Jawa mencapai Rp 6,3 triliun, sedangkan di luar Pulau Jawa terdapat Rp 2,4 triliun.

"Hal itu menandakan bahwa wilayah Pulau Jawa memiliki potensi pasar yang kuat untuk bisnis UKU," ungkap Tony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×