Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Memanfaatkan tabungan dan deposito menjadi pilihan bijak memaksimalkan pertumbuhan bisnis bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Keduanya harus berimbang agar dana atau pendapatan dapat dimaksimalkan untuk operasional dan bisnis.
Independent Financial Planner Lolita Setyawati menjelaskan, terdapat dua kunci keuangan UMKM yang sehat, yaitu memisahkan uang pribadi dengan uang usaha dan disiplin mencatat keuangan. Meski kebutuhan pribadi sulit dipisah, pelaku UMKM dapat menerapkan sistem menggaji diri sendiri setiap bulannya agar dana operasional yang dikeluarkan tidak terlalu banyak.
“Akibatnya tidak memisahkan keuangan dan tidak mencatat keuangan antara lain merasa kurang modal, kinerja keuangan memburuk, terancam bangkrut, dan sulit membuat rencana usaha,” tulis Lolita saat menjadi pemateri dalam kuliah Whatsapp bertema Bisnis Aman di Tangan Perempuan: Pahami Tabungan & Deposito Demi Cuan Maksimal yang diselenggarakan oleh Kontan & Nova pada 9 - 10 Agustus 2023.
Lolita melanjutkan, pelaku UMKM harus mencatat keuangan supaya arus keuangan memiliki informasi yang jelas. Beberapa informasi yang harus dibuat dalam catatan tersebut terdiri dari penjualan dan pembelian, hutang piutang, laporan laba rugi, serta neraca. Informasi tersebut nantinya memudahkan pelaku UMKM dalam mengatur arus keuangan dan terhindar dari risiko keuangan yang berlebih.
Informasi lain yang tidak boleh dilewatkan adalah pendapatan atau keuntungan usaha. Pendapatan harus dimanfaatkan untuk aktivitas lain yang berkaitan dengan kegiatan UMKM misalnya, penambahan biaya operasional, biaya promosi dan perizinan.
Wanita bersertifikat certified financial planner (CFP) itu memberi tips agar keuntungan usaha dapat lebih bermanfaat yaitu dengan cara menempatkan 50% keuntungan untuk dana cadangan dan 50% untuk dana pengembangan. Dua penempatan bisa dimanfaatkan pelaku UMKM agar memiliki dana lebih untuk mengantisipasi kejadian tidak terduga seperti harga bahan baku naik dan penambahan lini usaha.
“Keuntungan usaha dibagi 50% untuk dana cadangan dan 50% untuk dana pengembangan. Dana cadangan digunakan untuk kondisi darurat seperti omset yang turun dan bahan baku naik. Dana pengembangan bisa dimanfaatkan untuk modal penambahan lini usaha, buka cabang atau toko baru, serta buat produk baru,” sambung Lolita.
Dana tersebut kemudian dapat dipisah ke dalam tabungan dan deposito. Lolita menilai, tabungan memiliki dua manfaat terpisah, yaitu tabungan pribadi dan tabungan usaha. Tabungan pribadi adalah tabungan untuk kebutuhan pribadi dan keluarga yang berasal dari gaji dan penghasilan pribadi. Tabungan jenis ini bermanfaat untuk tujuan masa depan keluarga, misalnya dana pendidikan anak atau membeli rumah.
Sedangkan tabungan usaha berasal dari dana kelolaan usaha yang menggunakan nama perusahaan. Dalam tabungan usaha, terdapat juga dana cadangan untuk kebutuhan dan modal pengembangan usaha. “Tabungan usaha bisa dimanfaatkan untuk modal perluasan usaha, menambah jenis produk yang dijual, pembukaan cabang baru, pembelian mesin atau kendaraan,” lanjut Lolita.
Kemudian, pelaku UMKM dapat memanfaatkan layanan perbankan seperti deposito agar mendapat imbal hasil untuk keperluan lainnya. Pada kondisi ekonomi yang fluktuatif, Lolita menjelaskan deposito memiliki atau bunga yang membantu pelaku UMKM melawan inflasi dan sebagai instrumen investasi berjangka.
Deposito, lanjut Lolita, bisa digunakan untuk menyimpan sebagian dana cadangan dan dana pengembangan agar bisa digunakan secara berkelanjutan. Bila hanya disimpan seluruhnya di tabungan, dana tidak akan memberikan imbal hasil bunga yang cukup untuk membantu melawan inflasi.
“Diversifikasi deposito dapat disesuaikan dengan jangka waktu kebutuhan dana. Jika dana dibutuhkan 6 bulan lagi, maka pilih deposito berjangka 6 bulan. Namun jika dana belum akan dibutuhkan sampai 2 tahun ke depan, pilihlah deposito berjangka 24 bulan,” lanjut wanita lulusan Daniel College of Business, University of Denver, Colorado, Amerika Serikat tersebut.
Pilihan tenor beragam pada deposito dapat membantu pelaku UMKM mengatur keuangan agar rencana jangka panjang dapat terlaksana. Lolita pun menjelaskan, pelaku UMKM dapat memanfaatkan bank yang sudah terverifikasi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar dana yang disimpan menjadi aman.
“Dana di bank, apapun bentuknya, apakah tabungan atau deposito, aman selama bank memenuhi persyaratan seperti yang disebutkan di modul. Yang paling penting, pastikan bank ikut serta dalam program penjaminan LPS dan memenuhi syarat dari LPS,” pungkas Lolita.
Sebagai informasi, kuliah Whatsapp bertema Bisnis Aman di Tangan Perempuan: Pahami Tabungan & Deposito Demi Cuan Maksimal diselenggarakan oleh Kontan dan Nova yang berkolaborasi dengan PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank). Diselenggarakan selama dua hari, kuliah Whatsapp ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM dan perempuan di berbagai wilayah di Indonesia.
Meski secara daring, peserta tetap aktif bertanya seputar masalah keuangan dan deposito. Kuliah Whatsapp ini juga diharapkan mampu memberi literasi keuangan, khususnya deposito, kepada peserta agar mampu memaksimalkan instrumen investasi untuk pengembangan bisnis yang berkesinambungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News