kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

UMKM Jadi Penopang, Pembiayaan Modal Kerja Multifinance Tumbuh Positif


Senin, 26 Mei 2025 / 10:27 WIB
UMKM Jadi Penopang, Pembiayaan Modal Kerja Multifinance Tumbuh Positif
ILUSTRASI. KONTAN/Cheppy A. Muchlos/26/08/2024. OJK mencatat piutang pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan multifinance per Maret 2025 tumbuh sebesar 4,6% secara tahunan


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan multifinance per Maret 2025 tumbuh sebesar 4,6% secara tahunan (year-on-year/yoy), menjadi pertumbuhan paling rendah sejak 2022. Namun demikian, pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja tetap mencatatkan pertumbuhan yang lebih solid sebesar 11,07% yoy.

Menurut Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, pertumbuhan ini didorong oleh tingginya permintaan modal saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Permintaan ini utamanya datang dari pelaku usaha mikro di sektor makanan dan minuman yang membutuhkan tambahan modal kerja untuk pengadaan bahan baku seperti kue dan daging. 

“Tahun lalu pun pembiayaan modal kerja multifinance di Ramadan tumbuh di atas 10 persen,” ujarnya kepada Kontan, jumat (23/5).

Namun ia mengingatkan bahwa tren ini bersifat musiman. Setelah Maret, terutama mulai Mei 2025, permintaan diperkirakan mulai menurun akibat daya beli masyarakat yang tergerus dan menurunnya aktivitas produksi. 

Baca Juga: Jurus CNAF Capai Target Pembiayaan Modal Kerja Rp 741 Miliar pada 2025

Nailul menekankan perlunya perusahaan pembiayaan menerapkan penilaian kredit yang ketat untuk mengantisipasi risiko gagal bayar.

Sementara itu, sejumlah perusahaan multifinance mencatat pertumbuhan yang stabil dalam penyaluran pembiayaan modal kerja selama kuartal I-2025. 

PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) misalnya, mencatat pembiayaan modal kerja sebesar Rp 203,92 miliar, tumbuh hampir 1% dari periode yang sama tahun lalu dan berkontribusi sekitar 7% terhadap total pembiayaan perusahaan sebesar Rp 2,97 triliun. 

“Kondisi maket saat ini yang cukup menantang terlebih lagi makroekonomi sedang tidak stabil menjadi salah satu tantangan yang cukup berat dalam penyaluran modal kerja, di sisi lain daya beli masyarakat juga masih melemah,” ujar Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman kepada Kontan, Jumat (23/5).

Meski begitu, Ristiawan tetap optimis dan menargetkan pembiayaan modal kerja sebesar Rp 741 miliar hingga akhir 2025 karena melihat peluang dari sektor UMKM yang terus didorong pemerintah.

Adira Finance juga menunjukkan tren positif, dengan pembiayaan modal kerja mencapai Rp 389 miliar atau tumbuh 10% yoy.

“Pertumbuhan pembiayaan modal kerja kedepannya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil, pelaku usaha akan cenderung berhati hati dalam melakukan investasi atau ekspansi sehingga kebutuhan terhadap modal kerja pun akan tertahan,” ujar Chief Financial Officer Adira Finance, Sylvanus Gani kepada Kontan, Jumat (23/5).

Sementara itu, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatat pertumbuhan 13% yoy dalam managed receivables untuk segmen modal kerja. Corporate Communication Head BFI Finance, Dian Ariffahmi mengatakan daya beli masyarakat yang melemah, fluktuasi harga komoditas, dan meningkatnya kredit bermasalah sebagai tantangan utama.

Secara umum, meskipun sektor multifinance menghadapi tekanan dari sisi ekonomi makro, pembiayaan modal kerja tetap menunjukkan daya tahan, terutama karena kebutuhan musiman dan sektor UMKM yang masih membutuhkan pendanaan. Namun kehati-hatian dalam ekspansi tetap menjadi kunci menjaga keberlanjutan bisnis industri pembiayaan sepanjang 2025.

Baca Juga: Pembiayaan Modal Kerja Adira Finance Tumbuh 10% pada Kuartal I-2025

Selanjutnya: OJK Sebut Pendapatan Premi Masih Dominasi Pendapatan Perusahaan Asuransi

Menarik Dibaca: Happy Monday! Nikmati Ragam Promo Tiap Senin Bikin Hemat dari Point Coffee sampai A&W

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×