Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatatkan kinerja positif menutup tahun buku 2023. Laba sebelum pajak UUS Maybank tercatat naik 66,8% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 504 miliar, naik dari dari Rp 302 miliar tahun 2022
Pertumbuhan laba tersebut didukung pendapatan operasional yang meningkat sebesar 68,9% YoY sejalan dengan fokus UUS dalam mengembangkan portofolio pembiayaan dan pendapatan komisi.
Pembiayaan UUS yang disalurkan tercatat meningkat 14,4% YoY dari Rp 26,43 triliun menjadi Rp 30,24 triliun pada tahun 2023. Peningkatan tersebut didukung oleh pembiayaan sektor Usaha Kecil Menengah (UKM), Corporate Banking, dan Green Financing.
Baca Juga: Laba Maybank (BNII) Naik 18,5% Jadi Rp 1,74 Triliun pada Tahun 2023
UUS Maybank Indonesia tahun lalu telah telah meluncurkan produk investasi dengan prinsip syariah, yakni ‘Shariah Wealth Management’ tepatnya pada kuartal ketiga tahun 2023. Solusi ini telah mendorong pendapatan operasional berbasis biaya tumbuh sebesar 27,4% menjadi Rp193 miliar dari Rp151 miliar.
Pencadangan (CKPN) turun 59,6% menyusul dilakukannya pencadangan di awal yang dilakukan UUS pada tahun-tahun sebelumnya. Pencadangan tersebut turut berkontribusi pada peningkatan PBT Unit Usaha Syariah.
Total Aset UUS meningkat 2,5% YoY menjadi Rp 41,04 triliun dari Rp 40,04 triliun. Peningkatan aset tersebut memberikan kontribusi pada aset Bank (standalone) sebesar 25,9% pada Desember 2023. Kontribusi ini merupakan yang tertinggi di industri.
Dari sisi pendanaan, UUS Maybank berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp 35,07 triliun atau tumbuh 16,7% YoY dari Rp30,04 triliun pada tahun sebelumnya, didukung oleh peningkatan dana murah (CASA) sebesar 29,3% YoY menjadi Rp 18,05 triliun dari Rp13,96 triliun dengan pertumbuhan Giro sebesar 34,2% YoY dan Tabungan sebesar 25,1% YoY.
Baca Juga: Dorong Transformasi, Transaksi Digital CIMB Niaga Capai Rp 457,7 Triliun pada 2023
Deposito Berjangka tumbuh 5,9% YoY menyusul tren pertumbuhan pada kuartal sebelumnya. Rasio CASA membaik menjadi 51,5% pada Desember 2023 dibandingkan dengan 46,5% pada Desember 2022.
Rasio pembiayaan bermasalah atau Non-Performing Financing (NPF) membaik menjadi 2,6% (gross) dan 1,8% (net) pada Desember 2023 dari 3,0% (gross) dan 2,3% (net) pada Desember 2022. Financing to Deposit Ratio (FDR) berada pada level 84,0 %.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News