Reporter: Dityasa H Forddanta |
JAKARTA. Perusahaan sekuritas menempuh banyak cara untuk menggenjot jumlah nasabahnya. PT Valbury Asia Securities misalnya, memberikan hadiah termahal berupa mobil BMW seri 7 bagi nasabahnya yang beruntung.
Sekuritas asal London ini juga menjanjikan beberapa hadiah lain. Mulai dari Toyota Avanza, Camry, gadget dan motor Piaggio. "Promo seperti ini merupakan yang pertama di industri sekuritas," klaim Johanes Soetikno, President Director Valbury, pekan lalu.
Dia memaparkan, nasabah mendapatkan satu nomor undian jika transaksi one way (hanya jual atau hanya beli) berbasis efek futures. Satu nomor undian juga bisa didapatkan jika nasabah bertransaksi minimal Rp 200 juta untuk transaksi berbasis ekuitas dan minimal Rp 2 miliar untuk fixed income.
Nantinya, nomor undian ini terus berakumulasi. Valbury akan mengundi pada setiap penutupan kuartal pertama, kedua, dan ketiga. "Grand prize-nya BMW," imbuhnya.
Melalui kegiatan seperti itu, Valbury menargetkan tambahan 3.000 hingga 5.000 nasabah baru. Jumlah nasabahnya saat ini 18.000 nasabah. Rinciannya, 17.500 merupakan nasabah ritel, sisanya nasabah institusi. Dari total nasabah ritel, sebanyak 12.000 nasabah aktif bertransaksi.
Kendati nasabah institusi lebih sedikit, segmen tersebut berkontribusi paling besar dari sisi nilai volume transaksi. "Kontribusinya 60% hingga 80%," kata Johanes.
Nilai transaksi juga ditargetkan naik menjadi Rp 45 triliun tahun ini, dari Rp 36 triliun pada tahun lalu.
Johanes optimistis target itu bakal tercapai. Ia yakin investor masa kini lebih cerdas karena akses mereka mencari informasi lebih mudah. Dengan begitu, investor sudah kebal dengan isu-isu politik yang selama ini menjadi momok industri pasar modal. "Investor kami juga berbasis luar negeri," ujar Johanes.
Sebanyak 12% dari 18.000 nasabah Valbury merupakan nasabah asing. Porsi itu bisa bertambah besar karena belakangan investor Eropa berbondong-bondong membenamkan duitnya di Indonesia.
Valbury Capital Limited juga merupakan satu-satunya perusahaan dengan induk di Indonesia yang mendapatkan lisensi Financial Service Authority (FSA) dari otoritas di London. Otomatis, akses investor asing semakin mudah lantaran perusahaan tersebut mampu melayani transaksi nasabah di 50 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News