kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Viral video pegawai Bawaslu korban pembobolan, ini komentar BRI


Jumat, 16 Maret 2018 / 07:10 WIB
Viral video pegawai Bawaslu korban pembobolan, ini komentar BRI
ILUSTRASI. Sejumlah nasabah mendatangi kantor BRI unit cabang Ngadiluwih


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Video viral mengenai modus baru pembobolan duit nasabah BRI muncul akhir-akhir ini. Dalam video tersebut pria paruh baya yang diduga merupakan pegawai Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta mengaku sebagai korban pembobolan BRI.

"Bagi pemegang rekening BRI hati-hati, ada modus baru. Uang saya di ATM dikuras habis, hanya disisakan Rp 57.500," kata pria berseragam putih tersebut dalam video, Kamis (15/3).

Modus pembobolan tersebut, kata dia, ada seseorang yang mengatasnamakan petugas Bank BRI menelpon korban, kemudian korban mendapatkan lima buah pertanyaan dengan pilihan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’. Kelima pertanyaan tersebut adalah nama, alamat, nama orang tua perempuan atau ibu, nomor ATM, dan kode rahasia ATM.

“Kita cuma ditanya ‘ya’ atau ‘tidak’ dan pertanyaan dia pasti benar sehingga jawaban kita pasti ya. Ketika kita jawab semua pertanyaan dengan ya, maka uang kita semuanya berpindah. Jadi rekening kita habis,” katanya.

Menanggapi adanya video tersebut, Handayai Direktur Konsumer BRI bilang akan mendalami video tersebut. "Kalau benar maka kami akan memproses," kata Handayani dalam konferensi pers, Kamis malam (15/3).

BRI akan mendalami video viral tersebut dan akan memeriksa apakah merupakan nasabah bank. Jka benar uang nasabah tersebut hilang dan bukan karena kesalahan orang tersebut maka BRI akan bertanggung jawab. Namun jika terbukti salah, bank akan melaporkan balik karena masuk dalam kategori pencematan nama baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×