Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Satu lagi bank perkreditan rakyat (BPR) yang mencatatkan pertumbuhan kinerja mengesankan pada tahun lalu. BPR Nusa, yang berpusat di Cianjur berhasil meraih pertumbuhan laba sebesar 318,5% pada tahun lalu.
Menurut Wianto Himawan, Direktur Utama BPR Nusa, hingga akhir tahun lalu, laba yang berhasil diraup mencapai Rp 1,67 miliar. Pencapaian ini jauh lebih tinggi dibanding akhir 2012 yang baru mencapai Rp 400 juta. "Peningkatan laba ini utamanya disebabkan oleh lonjakan penyaluran kredit kami," kata Wianto saat dihubungi KONTAN, Rabu, (19/2).
Hingga akhir tahun lalu, jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp 21 miliar, tumbuh 133,33% dibanding akhir 2012 uang mencapai Rp 9 miliar. Komposisi kredit BPR Nusa masih didominasi kredit konsumsi 40%, disusul kredit mikro sektor perdagangan 30% dan kredit mikro sektor pertanian sayuran sebesar 20%.
Untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 16,6 miliar. Tumbuh 84,4% dibandingkan akhir 2012 dimana DPK yang dihimpun baru mencapai Rp 9 miliar.
Pertumbuhan DPK BPR Nusa lebih lambat dibandingkan pertumbuhan kredit. Kondisi perang bunga di pasar perbankan tahun lalu memperberat upaya penghimpunan DPK. Tahun lalu bahkan BPR Nusa sempat memberikan bunga simpanan deposito sampai 10,5%, diatas batas penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang saat ini 10%. "Realisasi laba kami menurun dari target seharusnya akibat tingginya cost of fund," ujar Wianto.
Namun Wianto membantah BPR Nusa mengalami krisis likuiditas. Sebab Loan Deposit Ratio (LDR) BPR Nusa saat ini masih 97%. "Kami juga mendapat pinjaman dana dari BPR Karyajatnika Sadaya sebesar Rp 1,7 miliar pada tahun lalu. Tahun ini semoga LDR bisa kami turunkan," pungkas Wianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News