Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Walhasil, Bank BRI pun sudah menyusun sederet strategi bisnis. Salah satunya adalah dengan melakukan digitalisasi bisnis trade finance sehingga layanan lebih efisien dan cepat. "Selain itu, BRI juga akan melakukan pemberdayaan nasabah UMKM ekspor, melalui regional transaction banking di kantor wilayah BRI yang tersebar di seluruh Indonesia," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (20/12).
Sementara itu, Direktur Treasury dan Internasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Henry Panjaitan mengatakan, sebenarnya saat ini volume transaksi ekspor impor tengah mengalami penurunan. Hal itu tentunya tidak terlepas dari dampak pandemi Covid-19.
Tapi di sisi lain, perolehan fee based income dari transaksi ekspor impor di BNI masih meningkat. Per November 2020 menurut Henry pertumbuhannya masih di atas 7% yoy. "Kenaikan fee based tersebut ditopang karena naiknya transaksi trade dengan skema non LC (Letter of Credit)," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (21/12).
Baca Juga: Libur akhir tahun, begini penyesuaian jadwal operasional BNI
Nah, untuk tahun 2021 pihaknya optimis perdagangan internasional akan meningkat kembali walaupun masih cukup menantang karena ketidakpastian kondisi pasar global akibat pandemi.
Strategi yang akan dan sedang digarap BNI untuk tetap mendorong bisnis internasional adalah dengan memperluas kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan di luar negeri (global partnership).
Kedua, mengembangkan produk dan layanan berbasis digital. Ketiga, semakin gencar memberikan solusi dan edukasi transaksi bisnis internasional termasuk transaksi trade kepada nasabah. "Kami juga akan mengoptimalkan fungsi kantor cabang luar negeri untuk meningkatkan layanan kepada mitra bisnis global," imbuhnya.
Selanjutnya: Ubah kegiatan usaha, OJK cabut izin Mitra Gadai Sejahtera
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News