Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memiliki peringatan penting bagi pelaku perbankan. Melansir Kompas.com, Perry mengaku sudah mengingatkan direktur utama perbankan terkait kehadiran fintech atau teknologi keuangan.
Menurut Perry, kehadiran peer to peer lending perlu diwaspadai oleh perbankan bila tidak ingin tergilas oleh layanan yang lebih efisien.
"Di dunia keuangan saya sudah bilang hati-hati ke direktur perbankan termasuk Pak Tiko (Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo)," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Indonesia Fintech Forum 2019, Jakarta, Rabu (4/9).
Baca Juga: Terus bertumbuh, berikut tantangan perkembangan fintech di Indonesia
"Melalui begitu cepatnya fintech, dulu kredit kecil ke bank untuk dapat kredit, sekarang ada peer to peer lending," sambung dia.
Saat ini kata dia, perkembangan ekonomi digital sudah begitu dalam. Bahkan, jumlah ponsel di Indonesia sudah lebih banyak dari jumlah penduduk yang sebesar 260 juta jiwa.
Sementara itu, kata Perry, 150 juta penduduk Indonesia juga sudah terbiasa dengan transaksi melalui internet atau media sosial.
Baca Juga: Modalku sudah menyalurkan pinjaman hingga Rp 8 triliun di tiga negara
Perkembangan tekhnologi itu telah membuat kebiasan banyak orang berubah. Mulai dari membeli makanan hingga pemberian pembiayaan kredit dari bank ke fintech. Bila perbankan tidak melakukan inovasi layanan, maka masyarakat akan lebih memilih layanan keuangan melalui fintech.
"Bahkan yang mau pijat pun dulu harus ke tukang pijat, sekarang tukang pijatnya bisa datang ke rumah," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur BI: Saya Sudah Ingatkan Dirut Bank, Hati-hati Sekarang Ada Fintech "
Penulis : Yoga Sukmana
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News