kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

WeCash, fintech China dirikan usaha di indonesia


Jumat, 20 Januari 2017 / 18:37 WIB
WeCash, fintech China dirikan usaha di indonesia


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Potensi industri financial technology alias fintech kembali memikat investor asing. Terbaru, WeCash, penyedia jasa big data dan machine learning untuk mengevaluasi consumer credit dan melakukan co-underwrite consumer loans asal China, mendirikan perusahaan baru di Indonesia.

WeCash menggandeng PT JAS Kapital dan PT Kresna Usaha Kreatif, yang merupakan anak usaha PT Kresna Graha Investama Tbk untuk membentuk PT Digital Tunai Kita (DTK). Kolaborasi ini menyatukan platform mesin co-underwriting milik WeCash dengan pengalaman investor lokal di bidang perbankan, keuangan dan fintech di pasar Indonesia.

Dengan demikian, DTK ingin meningkatkan inklusi keuangan dan menyediakan layanan bagi kelas menenah yang belum terjamah sistem keuangan konvesional lewat big data dan machine learning. DTK juga kan meningkatkan kerja sama dengan berbagai sumber pendanaan seperti bank dan multifinance serta perusahaan penagihan pinjaman untuk meningkatkan risk pricing dan kemampuan akses dari unsecured cash.

Bagi WeCash, ini adalah ekspansi kedua di pasar internasional setelah setelah terlebih dulu menggarap pasar fintech di Brazil. "Kami senang mendapat kesempatan berkontribusi di ekosistem fintech di Indonesia dan bermitra dengan Kresna Investments dan JAS Kapital," kaata Chief Strategy Officer WCash James Chan dalam keterangan tertulis, Jumat (20/1).

Managing Director Kresna Investments Jahja Suryandy menambahkan, pihaknya optimistis pertumbuhan bisnis fitech amat cerah sejalan dengan potensi consumer finance di dalam negeri. "Kami berinvestasi di DTK karena percaya jumlah konsumen kelas menengah dan affluent di Indonesia diperkirakan akan meningkat dua kali lipat menjadi 141 juta pada tahun 2020," ungkap Jahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×