Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. Larangan pemberian uang muka murah untuk kredit kendaraan bermotor (KKB) melalui perusahaan pembiayaan sudah berlaku sejak 15 Juni lalu. Nyatanya, praktik kredit dengan uang muka murah masih banyak terjadi. Banyak penjual kendaraan bermotor yang berjualan mengandalkan uang muka kurang dari 20%.
Salah satunya diler kendaraan bermotor Honda Ciputat, Tangerang Selatan. Bahkan, diler ini menerjunkan agen-agennya ke pinggir jalan, menawarkan kredit sepeda motor dengan uang muka murah. "Uang muka kredit tetap 20%, tapi kami memberikan diskon antara Rp 750.000 sampai Rp 1 juta," kata salah satu agen, Minggu (17/6).
Untuk layanan kredit, agen mengaku telah menjalin kerja sama dengan dua perusahaan multifinance terkenal. Merujuk pada brosurnya, mereka bekerja sama dengan PT Adira Dinamika Multifinance (Adira Finance) dan PT Federal International Finance (FIF). Namun, si agen menegaskan, diskon hanya berlaku untuk kendaraan jenis tertentu. "Hanya untuk motor matik atau manual saja," jelasnya.
Diskon uang muka ini sudah berlangsung sejak sepekan yang lalu. Si agen mengaku tidak mengetahui periode pemberlakuan diskon tersebut. Yang pasti, diskon ini demi menggaet konsumen. "Soalnya, sejak tidak ada DP Rp 500.000, penjualan sepi," katanya. Ia mengaku, dilernya pernah memberikan layanan DP sebesar Rp 500.000 beberapa bulan lalu hingga berakhir awal Juni 2012.
Di kredit mobil juga ada yang menawarkan uang muka 20%, baik untuk kendaraan roda empat penunjang kegiatan produktif maupun konsumtif. Aturannya, uang muka KKB untuk mobil kegiatan produktif 20%, sedangkan konsumtif 25%. Mobil untuk kegiatan produktif antara lain kendaraan angkutan.
Nah, salah satunya DP murah itu adalah di agen penjual mobil di Cengkareng, Jakarta Barat. "DP 20% untuk semua mobil yang harganya sekitar Rp 150 juta," kata petugas penjualan.
Agen ini menyebut, DP kredit mobil 20% berlangsung setelah ada kerja sama dengan Tunas Ridean di Hayam Wuruk. "Penawaran ini terbatas, hanya berlaku sampai 25 Juni," katanya.
Pembiayaan syariah
Namun, banyak pula yang taat menerapkan aturan. Salah satunya, di ITC Permata Hijau. Agen penjual sepeda motor yang juga bekerja sama dengan FIF ini mewajibkan nasabah menyiapkan uang muka 20% dari harga kendaraan. "Kalau ingin murah, silakan mengambil pembiayaan syariah, DP-nya hanya 15%," imbuh agen.
Ia menjelaskan, minat DP untuk syariah terbilang tinggi. Dalam sehari ada tiga calon debitur yang mengambil pembiayaan syariah. Kondisi ini juga terjadi di agen penjual sepeda motor di Pasar Jumat dan Pasar Senen, Jakarta.
Tjap Tet Fa, General Manager Finance Treasury and Funding FIF, mengaku gencar menawarkan pembiayaan syariah. Potensi pembiayaan syariah besar karena debitur berkemampuan pas-pasan memilih skema syariah. "Trend pembiayaan syariah mungkin saja akan naik, tapi kami lihat dulu pertumbuhannya bulan ini," terang Tjap. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News