kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,70   -13,79   -1.49%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Muamalat bidik pembiayaan korporasi Rp 25,3 T


Senin, 10 April 2017 / 16:51 WIB
Muamalat bidik pembiayaan korporasi Rp 25,3 T


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk membidik pembiayaan korporasi mencapai Rp 25,30 triliun pada tahun ini. Jika merujuk pada pencapaian tahun sebelumnya, target tersebut naik Rp 2 triliun dari nilai outstanding tahun 2016 yang tercatat Rp 23,30 triliun.

Direktur Utama Bank Muamalat, Endy Abdurrahman mengatakan, pihaknya akan fokus meningkatkan outstanding pembiayaan yang disalukan ke segmen korporasi. Tahun lalu, nilai outstanding pembiayaan korporasi Bank Muamalat tumbuh sebesar Rp 8,67% dari tahun 2015 yang sebesar Rp 21,44 triliun.

"Tahun ini kami targetkan outstanding pembiayaan korporasi tumbuh Rp 2 triliun," kata Endy di Jakarta, Senin (10/4).

Endy menilai, peluang penyaluran pembiayaan tahun ini cukup besar melihat angka pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksi dapat tumbuh di atas realisasi pertumbuhan ekonomi 2016 yang sebesar 5,04%.

Sementara, Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Indra Y Sugiarto mengatakan, tahun ini, perseroan bukan hanya fokus menyalurkan kredit kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melainkan juga perusahaan berlabel blue chip. Menurutnya, segmen ini dinilai lebih aman dari potensi kredit bermasalah karena sebagian besar merupakan program milik pemerintah.

"Perusahaan yang kami targetkan antara lain berasal dari sektor infrastruktur, industri kendaraan bermotor, agrikultur seperti kelapa sawit, perdagangan, makanan minuman, pendidikan, kesehatan dan real estate," jelas Indra.

Adapun porsi penyaluran pembiayaan korporasi ke BUMN yaitu sebanyak 5% dengan nilai ditargetkan Rp 4 triliun. Dengan rincian, penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 2,5 triliun dan sebesar Rp 1,5 triliun dana merupakan replacement dari pelunasan pembiayaan sebelumnya.

"Dana untuk BUMN saja Rp 2,5 triliun, setiap bulan pelunasannya Rp 800 miliar sampai Rp 1 triliun, dari sisi LDR (loan to deposit ratio) masih kuat sekitar 90%," imbuh Indra.

Lewat strategi ini, bank syariah pertama di Indonesia ini berharap mampu memacu tren positif pertumbuhan pembiayayaan sekaligus memenuhi target pembiayaan korporasi perseroan.

Adapun secara keseluruhan pembiayaan, tahun ini, Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan sebesar 10% di akhir tahun. Sementara dari sisi kredit bermasalah, tercatat non performing financing (NPF) Bank Muamalat di akhir kuartal I-2017 sebesar 4,5% atau menurun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 6,07%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×