Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Beberapa tantangan berat siap menghadang para pelaku industri tanah air. Mulai dari inflasi yang timbul akibat lonjakan harga BahanBakar Minyak, kurs US dollar yang kian perkasa, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, hingga naiknya suku bunga acuan atau BI rate.
Deretan cobaan tersebut juga akan dialami oleh perusahaan sekuritas. Salah satunya adalah PT Mandiri Sekuritas alias Mansek. Tahun 2015 yang dinilai cukup berat sepertinya membuat perseroan enggan mematok target muluk-muluk.
Direktur Utama Mansek Abipriyadi Riyanto mengatakan, pihaknya hanya berharap dapat memperoleh emisi dengan kisaran Rp 11-12 triliun pada tahun 2015 nanti. “Tahun 2015 itu tahun yang tidak mudah. Sizenya kurang lebih sama, Rp 11 triliun-Rp12 triliun dengan 8 mandat terkait saham dan 20 yang surat hutang,” tuturnya.
Dengan keinginan ingin mempertahankan posisi sebagai peringkat satu di industri lokal, Managing Director Mansek, Iman Rachman berujar, perseroan harus memiliki market share sekitar 14-15%. Sehingga, untuk tahun depan, pihaknya menargetkan akan memenuhi target dengan obligasi
senilai Rp 7,5 triliun.
“Ada refinancing Rp 30 triliun, asumsi saya yang baru Rp 20 triliun. Porsi nomor satu itu 15%. Jadi bonds Rp 7,5 triliun, sisanya ada tambahan dari IPO atau saham,” pungkasnya.
Target 2015 memang serupa dengan harapan perseroan sepanjang tahun ini, yakni kisaran Rp 10 triliun-Rp 12 triliun. Adapun hingga November 2014, Mansek mengaku telah memperoleh mandat 46 mandat dari 43 perusahaan dengan total nilai Rp 35,1 triliun.
“Ini untuk equity offering, surat utang dan medium term notes (MTN),” jelas Abipriyadi. Adapun porsi Mansek sendiri untuk 2 IPO , 23 obligasi dan 18 MTN yakni senilai Rp 11,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News