Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Yudho Winarto
Direktur Mandiri Tunas Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, pencapaian tersebut karena pada tahun ini MTF fokus dalam menyalurkan pembiayaan pada mobil komersil (truk), kegunaan produktif untuk usaha Logistik, infrastruktur, dan komoditas.
Baca Juga: Pembiayaan multifinance diramal tumbuh 3,5% di akhir 2019, ini penyebabnya
"Upaya mendorong terus kita lakukan seperti penggarapan Anchor Client Group Mandiri dan turunan perusahaannya. Pendekatan ke Dealer mobil komersial seperti Isuzu, Hino, Mitsubishi, UD Truck juga di pick-up segmen," kata Harjanto Tjitohardjojo kepada Kontan.co.id.
Perusahaan juga selalu memetakan potensi wilayah seperti Sumatera, Kalimantan dan Jawa terkait perkembangan dengan adanya jalan yang baru.
Perusahaan juga menilai adanya aturan batas minimal pembiayaan sektor produktif tidak membebani perusahaan. Bahkan, MTF optimistis dapat terus melebihi 10% ke depannya, karena ruang pembiayaan untuk sektor produktif dinilainya masih luas.
Baca Juga: NIM multifinance terjaga di 5-6% di tengah penurunan suku bunga
PT Buana Finance Tbk mencatatkan pembiayaan sektor produktif sebesar Rp 2,4 triliun per Oktober 2019.
Sekretaris Perusahaan Buana Finance Ahmad Khaetami mengatakan, pembiayaan untuk multiguna sebesar Rp 1,6 triliun, investasi Rp 632 miliar, dan modal kerja sebesar Rp 143 miliar. Perusahaan juga hampir seluruh portofolio pembiayaan untuk sektor produktif.
"Untuk sektor produktif, perusahaan menyalurkan pembiayaan ke bisnis dan sektor yang beresiko rendah profilnya, serta risk mitigation yang terukur," kata Ahmad Khaetami kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: OJK atur perusahaan pembiayaan di sektor ketenagalistrikan dan pelayaran
Pembiayaan produktif Buana Finance sebagian besar disalurkan untuk pembiayaan sektor tambang, perkebunan dan usaha kecil, serta konstruksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News