Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan optimisme bahwa kinerja hasil investasi industri asuransi jiwa akan membaik pada paruh kedua 2025, meskipun pada awal tahun ini industri menghadapi tekanan berat akibat pelemahan pasar modal.
“Kami percaya bahwa dengan strategi yang tepat dan adaptif, kinerja investasi industri asuransi jiwa akan kembali menguat secara bertahap sepanjang sisa tahun 2025,” ujar Simon Imanto, Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi & Pajak AAJI, kepada Kontan, Rabu (11/6).
Baca Juga: AAJI Yakin Adanya Ketentuan Co-payment akan Membuat Tarif Premi Lebih Terjangkau
Menurut Simon, optimisme tersebut didasarkan pada potensi perbaikan ekonomi makro jika kebijakan fiskal pemerintah berjalan ekspansif dan tren suku bunga global mulai menurun. Hal ini diyakini akan membuka peluang pemulihan di instrumen ekuitas dan obligasi.
AAJI mencatat hasil investasi industri asuransi jiwa anjlok tajam menjadi hanya Rp 340 miliar pada kuartal I 2025, turun drastis dibandingkan capaian kuartal I 2024 sebesar Rp 12,32 triliun.
Penyebab utamanya adalah pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terkoreksi 8% sejak awal tahun, dari 7.303,89 pada akhir Desember 2023 menjadi 6.510,62 pada akhir Maret 2025.
Untuk merespons kondisi tersebut, Simon mengatakan bahwa pelaku industri asuransi jiwa akan mengedepankan tiga strategi utama, yaitu diversifikasi portofolio ke aset yang lebih stabil, pemanfaatan teknologi dan data analytics, serta pendekatan manajemen risiko yang disiplin.
Baca Juga: Simas Insurtech Raih Laba Rp 116,87 Miliar hingga April 2025
Selanjutnya: Adhi Karya (ADHI) Catat Nilai Kontrak Rp 2,6 Triliun per Mei 2025
Menarik Dibaca: Inflasi Naik Terus? Ini Pengertian dan Cara Mengatasinya yang Perlu Anda Tahu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News