Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat imbal hasil investasi untuk industri asuransi jiwa per Februari 2025 terkontraksi sebesar 1,19%. Hasil ini menunjukkan tantangan yang dihadapi sektor asuransi jiwa akibat kondisi pasar modal yang belum sepenuhnya pulih setelah penurunan signifikan di tahun 2024.
Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono menjelaskan bahwa penurunan hasil investasi ini dipengaruhi oleh melemahnya kinerja pasar saham dan reksadana, yang merupakan instrumen investasi utama bagi perusahaan asuransi jiwa.
“Penurunan IHSG yang tercatat -14,29% pada 2024 berdampak pada kinerja investasi perusahaan asuransi jiwa, yang sebagian besar berinvestasi pada instrumen pasar modal,” ungkap Ogi dalam lembar jawaban tertulis, Jumat (25/4).
Baca Juga: OJK: Produk Unitlink dan Endowment Jadi Tulang Punggung Premi Asuransi Jiwa
Meskipun hasil investasi asuransi jiwa pada Februari 2025 masih negatif, Ogi tetap optimis bahwa sektor ini akan mengalami pemulihan seiring dengan perbaikan kondisi pasar modal.
“Hasil investasi industri asuransi diproyeksikan akan tumbuh pada tahun 2025, meskipun masih menghadapi tantangan akibat kondisi pasar modal yang belum sepenuhnya pulih,” katanya.
Baca Juga: Investasi Asuransi Jiwa di Saham Turun 10,8% pada 2024, Ini Penjelasan AAJI
OJK juga terus memantau dan memperkuat kebijakan pengawasan untuk menjaga kepentingan pemegang polis, memastikan bahwa para pemegang polis tidak dirugikan akibat fluktuasi pasar.
Sebagai informasi, hasil investasi industri asuransi jiwa sebesar Rp 23,91 triliun pada 2024 atau mengalami kontraksi signifikan sebesar 24,8% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 31,80 triliun.
Baca Juga: Investasi Asuransi Jiwa Diproyeksi Masih Tertekan Tahun Ini, Begini Saran Pengamat
Selanjutnya: Bank BTPN Syariah (BTPS) Tebar Dividen Rp 265,77 Miliar, Cek Jadwal Pembagiannya
Menarik Dibaca: Bank Mandiri Realisasikan KUR Rp 12,8 Triliun, Mayoritas ke Sektor Produktif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News