Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis pendapatan premi industri asuransi jiwa sepanjang 2025 akan mencatatkan pertumbuhan yang positif. Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan optimisme itu didasarkan pada tren konsisten yang terjadi selama 2024.
"Adapun total pendapatan premi meningkat sebesar 4,3% secara Year on Year (YoY) menjadi Rp 185,39 triliun," ucapnya kepada Kontan, Selasa (13/5).
Menurut Togar, ada beberapa faktor yang akan menyebabkan pendapatan premi industri asuransi jiwa tumbuh positif pada tahun ini. Dia bilang kesadaran masyarakat terhadap pentingnya proteksi jiwa dan kesehatan pasca pandemi Covid-19 akan turut mendorong permintaan produk asuransi.
Baca Juga: AAJI Optimistis Produk Asuransi Dwiguna Tetap Tumbuh pada 2025
Hal itu terlihat dari lonjakan jumlah tertanggung yang mencapai 154,64 juta orang per Desember 2024. Jumlah itu meningkat sebesar 80,1%, jika dibandingkan tahun sebelumnya. Togar memperkirakan tren bertambahnya total tertanggung juga masih terjadi pada tahun ini.
Selain itu, AAJI juga melihat bahwa masih rendahnya tingkat penetrasi individu yang baru mencapai sekitar 7,7% dari total populasi Indonesia, merupakan peluang besar bagi perusahaan asuransi jiwa untuk memperluas pasar.
Untuk menjangkau segmen masyarakat yang belum terlindungi, Togar menyampaikan perusahaan asuransi jiwa perlu mengembangkan produk yang lebih sederhana, fleksibel, dan terjangkau, khususnya bagi kelompok berpendapatan menengah ke bawah.
"Ditambah mengadopsi teknologi digital guna memperluas jangkauan distribusi dan meningkatkan efisiensi proses akuisisi polis," tuturnya.
Baca Juga: AAJI Optimistis Kinerja Unitlink Membaik pada Semester II-2025
Tak cuma itu, Togar mengatakan peningkatan literasi dan edukasi keuangan masyarakat juga perlu diupayakan perusahaan asuransi jiwa, terlebih yang menyangkut manfaat serta cara kerja asuransi jiwa.
"Hal tersebut juga menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan kombinasi strategi tersebut, AAJI percaya bahwa perusahaan anggota dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan pasar domestik yang masih sangat luas," kata Togar.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendapatan premi asuransi jiwa mencapai Rp 47,19 triliun per Maret 2025. Nilai itu meningkat 3,08%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Rekor! Impor Konsentrat Tembaga China Tembus 3 Juta Ton dalam 3 Tahun Terakhir
Menarik Dibaca: Ancam Posisi KKN di Desa Penari, Jumlah Penonton Film Jumbo Tembus 9,47 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News