kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

AAJI Sebut Produk Baru Asuransi Belum Sepenuhnya Mampu Pikat Nasabah


Kamis, 20 Juni 2024 / 18:20 WIB
AAJI Sebut Produk Baru Asuransi Belum Sepenuhnya Mampu Pikat Nasabah
Agen menawarkan produk asuransi di Jakarta, Rabu (3/4/2024).AAJI Sebut Produk Baru Asuransi Belum Mampu Pikat Nasabah


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai hadirnya produk-produk baru yang dirilis perusahaan asuransi jiwa tidak sepenuhnya mampu memikat nasabah untuk memilikinya.

Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, menilai, hadirnya produk-produk baru tidak signifikan mendorong kenaikan permintaan nasabah, karena hadirnya produk asuransi baru ini tidak ada kaitannya dengan daya beli yang sedang naik ataupun turun.

"Dari waktu ke waktu, pemain memang harus merilis produk baru dan masyarakat menginginkan itu. Ini tidak selalu berkaitan untuk mendorong daya beli yang sedang naik ataupun turun," ujar Budi saat ditemui usai groundbreaking Grha AAJI, Kamis (20/6).

Baca Juga: Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Mulai Bangun Grha AAJI

Namun Budi menyadari, produk yang ditawarkan sejumlah pemain ini belum banyak yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Sehingga menurutnya, saat ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas proteksi asuransi atau merilis produk yang diinginkan dan dibutuhkan masyarakat.

"Jadi sekarang adalah bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa proteksi dan perencanaan masa depan itu penting. Karena sekarang produk asuransi ini, kalau melihat identitasnya, belum menjadi produk mewah," tuturnya.

Budi mengingatkan, produk asuransi belum menjadi produk mewah, artinya pemahaman masyarakat atas hal ini masih minim, dan produk-produk yang pemain tawarkan masih belum sepenuhnya menjawab kebutuhan masyarakat. 

Baca Juga: BNI Life Targetkan Pendapatan Premi Kanal Keagenan Rp 222 Miliar di 2024

Berdasarkan data AAJI pada kuartal I-2024, total tertanggung industri tercatat mengalami penurunan sebesar 6,6% menjadi 81,76 juta orang dengan total uang pertanggungan sebesar Rp 5.495,88 triliun. Angka ini menurun jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 87,54 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×