kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,47   -2,07   -0.23%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AAJI Sebut Keagenan Akan Menjadi Tren Distribusi Asuransi Jiwa


Rabu, 10 Januari 2024 / 21:52 WIB
AAJI Sebut Keagenan Akan Menjadi Tren Distribusi Asuransi Jiwa
ILUSTRASI. AAJI sebut kanal keagenan akan menjadi tren distribusi asuransi jiwa./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/11/10/2023.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sebut kanal keagenan akan menjadi tren distribusi asuransi jiwa. Hal itu sejalan dengan turunnya kinerja distribusi melalui bancassurance. 

Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu mengatakan penurunan yang terjadi pada kanal bancassurance disebabkan karena saat ini service perbankan sangat mengedepankan pemanfaatan teknologi digital sehingga para nasabah bank sudah jarang berkunjung langsung ke kantor cabang. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada kinerja kanal distribusi bancassurance.

"Selama ini bancassurance memanfaatkan kehadiran nasabah di kantor cabang Bank," ujar Togar  pada Kontan.co.id, Rabu (10/1).

Baca Juga: Tujuh Perusahaan Asuransi Dalam Pengawasan Khusus OJK, Begini Kata AAJI

Berkaca pada kuartal III 2023, baik keagenan maupun bancassurance mencatatkan penurunan kinerja, namun penurunan bancassurance lebih tinggi dibandingkan dengan keagenan. Distribusi premi melalui bancassurance turun 14,6% secara tahunan (year-on-year/YoY), sementara keagenan turun 3,4% YoY.

Menanggapi hal tersebut, Togar menjelaskan industri asuransi jiwa memiliki berbagai fitur pada setiap produk yang dipasarkannya. Ada yang sifatnya minimalis dengan fitur yang simple, namun sebagian besar lagi produknya memiliki berbagai fitur yang cukup kompleks sehingga diperlukan peran agen atau tenaga pemasar untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam kepada para calon nasabah.

"Oleh karenanya, sampai saat ini kami yakin peran tenaga pemasar dalam menopang pertumbuhan industri masih cukup besar," jelas Togar.

Baca Juga: AAJI Catat Investasi Asuransi Jiwa Turun Tipis Jadi Rp 534 Triliun, Ini Pemicunya

Selain itu, menurut Togar asuransi jiwa belum menjadi kebutuhan pokok yang dicari oleh masyarakat. Sehingga perlu edukasi dan stimulus yang lebih besar agar masyarakat paham manfaat asuransi jiwa.

Togar mengatakan tenaga pemasar asuransi jiwa merupakan salah satu ujung tombak perusahaan untuk mengedukasi para calon nasabah produk asuransi jiwa seperti apa yang dibutuhkan. 

"Oleh karenanya, kami akan terus mendorong peran agen atau tenaga pemasar untuk terus menjadi pendamping nasabah sekaligus menjadi salah satu kanal distribusi yang mendorong pertumbuhan pendapatan premi industri asuransi jiwa," ungkap Togar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×