kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

AAUI Nilai Konflik Geopolitik Memanas Dapat Berdampak terhadap Asuransi Marine Cargo


Senin, 16 Juni 2025 / 20:26 WIB
AAUI Nilai Konflik Geopolitik Memanas Dapat Berdampak terhadap Asuransi Marine Cargo
ILUSTRASI. Ketua Umum AAUI Budi Herawan.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Situasi geopolitik kembali memanas, seiring adanya konflik Israel-Iran. Terkait peristiwa tersebut, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai adanya konflik geopolitik, seperti Israel-Iran, dapat memberikan dampak terhadap lini asuransi marine cargo di industri asuransi umum.

Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan setiap eskalasi konflik geopolitik, termasuk konflik Israel-Iran, dapat memberikan tekanan pada jalur pelayaran internasional dan rantai pasok global. Dia bilang hal itu secara langsung dapat memengaruhi lini asuransi marine cargo.

"Khususnya, dalam bentuk kenaikan risiko pengangkutan, gangguan logistik, serta potensi klaim akibat kerusakan atau keterlambatan barang," ungkapnya kepada Kontan, Senin (16/6).

Oleh karena itu, Budi menyampaikan potensi peningkatan klaim dan tarif premi tetap perlu diantisipasi ke depannya, terutama untuk pengiriman yang melewati zona rawan konflik.

Baca Juga: Negosiasi Dagang dengan AS Diharapkan Dongkrak Kinerja Asuransi Marine Cargo

Untuk mengantisipasi dampak yang timbul, Budi mengatakan perusahaan asuransi perlu menyesuaikan proses underwriting dan risk assessment terhadap wilayah-wilayah yang terdampak konflik, termasuk kemungkinan pengalihan jalur pengiriman. Dia bilang perusahaan asuransi perlu juga melakukan penguatan komunikasi dengan tertanggung (insured) dan mitra logistik, agar memahami dengan baik klausul-klausul perlindungan, seperti pengecualian risiko perang (war exclusion) dan perluasan jaminan (extension) terkait.

"Selain itu, melakukan koordinasi dengan reasuradur internasional menjadi kunci untuk menjaga kapasitas dan kesinambungan perlindungan risiko global," tuturnya.

Dengan tren geopolitik global yang masih dinamis, AAUI memperkirakan bahwa lini asuransi marine cargo akan menghadapi tekanan risiko yang lebih tinggi, tetapi tetap memiliki peluang pertumbuhan seiring dengan pemulihan perdagangan dan penyesuaian jalur logistik.

Baca Juga: Kenaikan Ekspor Indonesia Sinyal Positif bagi Asuransi Marine Cargo

Budi juga melihat peluang pertumbuhan asuransi marine cargo masih tetap terbuka seiring akan adanya peningkatan kebutuhan terhadap produk-produk asuransi yang lebih fleksibel dan berbasis risiko aktual. Oleh karena itu, industri perlu adaptif dan menjaga kehati-hatian dalam mengelola portofolio asuransi pengangkutan atau marine cargo di tengah ketidakpastian global.

Sebagai informasi, berdasarkan data AAUI, pendapatan premi lini asuransi marine cargo industri asuransi umum sebesar Rp 1,71 miliar pada kuartal I-2025. Nilai itu tumbuh tipis 0,5%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Meningkatnya Konflik Iran-Israel Berpotensi Berdampak Terhadap Asuransi Marine Cargo

Selanjutnya: Tren Bullish Harga Bitcoin (BTC) Tertahan oleh Ketegangan Geopolitik

Menarik Dibaca: Ini Cara Lunasi Cicilan Pinjaman Rp 10 Juta Setiap Bulanan dan Biaya Tersembunyi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×