kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -1.000   -0,07%
  • USD/IDR 15.935   10,00   0,06%
  • IDX 7.327   130,75   1,82%
  • KOMPAS100 1.120   21,42   1,95%
  • LQ45 884   14,25   1,64%
  • ISSI 223   3,07   1,39%
  • IDX30 452   7,34   1,65%
  • IDXHIDIV20 542   7,51   1,40%
  • IDX80 128   2,15   1,70%
  • IDXV30 131   2,15   1,67%
  • IDXQ30 150   2,26   1,53%

AAUI Optimistis Premi Asuransi Umum Bisa Tumbuh 10%–15% pada Akhir 2024


Rabu, 04 Desember 2024 / 08:30 WIB
AAUI Optimistis Premi Asuransi Umum Bisa Tumbuh 10%–15% pada Akhir 2024
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan logo perusahaan asuransi umum di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Jakarta, Kamis (24/8/2023). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/24/08/2023. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sempat memproyeksikan pertumbuhan premi industri asuransi umum bisa mencapai 10%–15% pada akhir tahun ini.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sempat memproyeksikan pertumbuhan premi industri asuransi umum bisa mencapai 10%–15% pada akhir tahun ini. Mengenai hal itu, Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan tetap optimistis pendapatan premi industri bisa mencapai angka tersebut.

"Tentunya harapan kami bisa tumbuh, tetapi tumbuhnya berapa persen dibanding tahun lalu masih menjadi pertanyaan juga," ungkapnya dalam konferensi pers AAUI di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (3/12).

Meskipun demikian, Budi tak memungkiri ada sejumlah tantangan yang masih dirasakan industri sampai kuartal IV-2024, yang mana berpotensi menghambat pertumbuhan. Salah satunya tantangan di lini asuransi properti, kredit, hingga kendaraan yang dipicu banyaknya masyarakat tersandung pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol). 

Dengan demikian, mereka yang tersandung judol dan pinjol tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) sebagai daftar hitam, sehingga ujungnya tak bisa mengajukan kredit kendaraan maupun perumahan. Dia mengatakan permasalahan pinjol hingga judol harus segera diselesaikan karena memberikan efek domino, sehingga bisa berdampak juga terhadap kinerja industri asuransi umum.

Baca Juga: Premi Asuransi Umum Diprediksi Tumbuh Dobel Digit pada 2024, Ini Kata Tugu Insurance

Meskipun ada sejumlah tantangan yang masih dirasakan, Budi menambahkan ada juga peluang yang bisa dimaksimalkan industri. Salah satunya di lini bisnis asuransi aviation, termasuk dengan hadirnya maskapai baru, BBN Airlines Indonesia.

Untuk tahun depan, Budi berharap industri masih bisa tumbuh dobel digit. Akan tetapi, dia mengatakan industri akan lebih dahulu melihat kebijakan-kebijakan dari pemerintah ke depannya.

"Kami lihat dahulu pemerintah kebijakan konkretnya bagaimana ke depannya," ujarnya.

Budi berharap pemerintah juga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membeli asuransi ke depannya. Sementara itu, dia tak memungkiri ada peluang yang bisa digarap industri mulai tahun depan dari kebijakan pemerintah. Salah satunya melalui kebijakan food estate, yang mana bisa mendorong kinerja produk asuransi parametrik milik asuransi umum.

"Kami diberi kesempatan untuk bisa berpartisipasi dalam asuransi parametrik. Jadi kami tangkap challenge itu dan beberapa teman-teman industri akan masuk di sana (food estate). Jadi, kami harus punya strategi berikutnya seperti apa," kata Budi.

Sebagai informasi, AAUI mencatat pendapatan premi asuransi umum per kuartal III-2024 sebesar Rp 79,69 triliun. Nilai itu tumbuh 14,5%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 69,61 triliun. 

Baca Juga: Pendapatan Kontribusi Jasindo Syariah Capai Rp 244,52 Miliar per November 2024

Selanjutnya: Bursa Asia Mayoritas Melemah di Pagi Ini (4/12), Pasar Terseret Kisruh Politik Korsel

Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 4 Desember, Antam dan UBS Balik Menguat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×