kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 15.520   70,00   0,45%
  • IDX 7.649   21,99   0,29%
  • KOMPAS100 1.191   3,68   0,31%
  • LQ45 949   0,60   0,06%
  • ISSI 231   1,38   0,60%
  • IDX30 486   0,61   0,12%
  • IDXHIDIV20 584   0,36   0,06%
  • IDX80 136   0,39   0,29%
  • IDXV30 142   0,69   0,49%
  • IDXQ30 162   0,37   0,23%

AAUI Optimistis Industri Asuransi Umum Masih Terus Bertumbuh pada 2025


Rabu, 16 Oktober 2024 / 13:07 WIB
AAUI Optimistis Industri Asuransi Umum Masih Terus Bertumbuh pada 2025
ILUSTRASI. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimistis industri asuransi umum masih akan terus bertumbuh pada 2025./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/24/08/2023.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimistis industri asuransi umum masih akan terus bertumbuh pada 2025.

Ketua Umum AAUI Budi Herawan meyakini potensi pertumbuhan yang signifikan pada 2025, akan didorong oleh kombinasi pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan masyarakat, serta lingkungan regulasi yang mendukung.

"Ditambah dengan kemajuan teknologi, dan perluasan penawaran produk," ungkapnya dalam acara AAUI di Bali, Kamis (10/10).

Baca Juga: AAUI: Aksi Bajak-membajak Aktuaris di Industri Asuransi Umum Masih Terjadi

Budi tak memungkiri pasar asuransi umum di Indonesia sangat kompetitif, dengan kombinasi perusahaan asuransi domestik dan asing. Dia mengatakan persaingan itu dapat menyebabkan tarif premi produk yang lebih rendah bagi konsumen dan juga bisa meningkatkan tekanan terhadap perusahaan asuransi untuk membedakan produk dan layanan mereka.

Budi juga menyebut asuransi mikro menjadi produk yang sangat populer yang ditujukan untuk individu berpenghasilan rendah dan kalangan anak muda. Produk-produk mikro itu tersedia di berbagai lini, seperti asuransi kesehatan, jiwa, ritel, kendaraan, kebakaran, dan properti.

Menurutnya, hal itu menjadi karpet merah untuk membuat asuransi dapat diakses oleh populasi yang lebih luas dengan kolaborasi teknologi. Lebih personal pada produk, tetapi lebih sedikit interaksi tatap muka.

Sementara itu, Budi menyampaikan ada sejumlah tantangan yang juga akan dihadapi industri ke depannya. Salah satunya terkait implementasi International Financial Reporting Standards (IFRS) 17. Oleh karena itu, dia menekankan kepada para pelaku industri asuransi umum bahwa kolaborasi adalah kunci untuk keluar dari semua tantangan yang ada.

Baca Juga: AAUI Menilai Agen Asuransi Masih Sangat Diperlukan, Ini Alasannya

"Semua harus sepakat bahwa kita sedang berada di kapal yang sama dan berlayar ke arah yang sama. Kode etik menjadi sangat vital dan penting untuk tumbuh lebih baik. Jika perusahaan ingin melangkah jauh, kolaborasi adalah suatu keharusan," tuturnya.

Lebih lanjut, Budi menyampaikan Indonesia memiliki banyak pasar potensial yang belum tergarap untuk industri asuransi umum. Dia bilang kondisi Indonesia cukup stabil di masa yang penuh gejolak saat ini. Jadi, Indonesia adalah pasar yang sangat besar dan luas dengan banyak peluang tidak hanya untuk perusahaan asuransi umum Indonesia, tetapi juga pemain asing. 

"Mari tumbuh lebih kuat bersama, menjadi tuan rumah dan pemain utama di industri asuransi Indonesia dan mencapai hal-hal yang tampaknya menentang semua asumsi dari situasi ekonomi dan geopolitik yang suram saat ini. Hanya ada kita dalam mengembangkan ekosistem terbaik untuk industri asuransi," kata Budi. (*)

Selanjutnya: OJK: Perusahaan Asuransi Perlu Tingkatkan Modal untuk Menjawab Tantangan

Menarik Dibaca: Daerah Ini Berkabut, Simak Cuaca Besok (17/10) di Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×