kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,13   6,67   0.72%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada potensi 10% kredit restrukturisasi memburuk, BNI jaga NPL di bawah 4%


Selasa, 27 April 2021 / 19:08 WIB
Ada potensi 10% kredit restrukturisasi memburuk, BNI jaga NPL di bawah 4%
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang Bank BNI, Jakarta, Kamis (21/1). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/01/2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengikuti arahan regulator, perbankan telah memberikan keringanan kredit bagi pada debitur terdampak pandemi melalui program restrukturisasi. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk misalnya mencatatkan kredit yang direstrukturisasi hingga kuartal pertama 2021 senilai Rp 84,3 triliun. 

Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada menyatakan nilai kredit yang telah mendapatkan relaksasi akibat pandemi itu berkontribusi sekitar 15% dari total kredit yang telah BNI salurkan. Kendati demikian Ia bilang posisi itu telah membaik dibandingkan akhir tahun lalu sekitar 17% hingga 18% dari portofolio kredit. 

“Kami telah melakukan survei terhadap debitur restrukturisasi di BNI selama masa pandemi Covid-19 untuk mendapatkan gambaran jelas dengan kondisi para debitur yang mengikuti program restrukturisasi. Terhadap potensi penurunan kualitas debitur restrukturisasi tersebut BNI tetap melakukan upaya pengelolaan khusus untuk debitur restruk serta monitoring secara berkala dan intensif,” ujar David secara virtual pada Senin (27/4).

Baca Juga: Meski pandemi, perbankan lanjutkan aksi korporasi di tahun ini

Lanjut Ia, BNI juga telah menerapkan action strategy untuk menjaga kualitas kredit debitur terdampak Covid-19. David menyatakan bagi debitur yang sudah tidak bisa bangkit akan langsung diturunkan menjadi kredit bermasalah atau non performing loan (NPL).

“Lalu akan dilakukan penambahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) untuk antisipasi. Saat ini, dari total restrukturisasi di Maret 2021 sebesar Rp 84 triliun, yang sudah masuk kategori NPL sudah 2,1%. Ini masih sesuai dengan prediksi awal proyeksi kita yaitu 10% dari total restrukturisasi yang kemungkinan ada potensi ke NPL,” jelas David. 

Ia menjelaskan secara umum, potensi NPL BNI lebih kecil dibandingkan posisi 2020. Bank berlogo 46 ini yakin bisa mencapai proyeksi NPL di bawah 4% di penghujung 2021. 

Merujuk laporan keuangan BNI (bank only), NPL pada kuartal pertama 2021 di posisi 4,1%. Posisi itu lebih baik dibandingkan Desember 2020 di level 4,3%. Adapun NPL pada kuartal pertama 2020 di posisi 2,4%. 

Baca Juga: Bank Mandiri targetkan kredit korporasi dan komersial tumbuh 4%-5% tahun ini

Bank bersandi saham BBNI ini mencatatkan penyaluran total kredit senilai Rp 559,33 triliun pada kuartal pertama 2021. Nilai itu tumbuh 2,2% year on year (yoy) dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 547,21 triliun. 

Selanjutnya: Bank Mandiri sebut Rp 10,3 triliun dari restrukturisasi kredit berisiko tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×