kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.261   45,00   0,28%
  • IDX 6.868   2,75   0,04%
  • KOMPAS100 997   -1,64   -0,16%
  • LQ45 762   -1,44   -0,19%
  • ISSI 225   -0,38   -0,17%
  • IDX30 393   -0,34   -0,09%
  • IDXHIDIV20 453   -1,76   -0,39%
  • IDX80 112   -0,26   -0,23%
  • IDXV30 113   -0,57   -0,50%
  • IDXQ30 127   -0,18   -0,14%

Ada sentimen positif, Aset Investasi Asuransi Jiwa turut terdongkrak


Selasa, 07 September 2021 / 15:35 WIB
Ada sentimen positif, Aset Investasi Asuransi Jiwa turut terdongkrak
ILUSTRASI. Ada sentimen positif, Aset Investasi Asuransi Jiwa turut terdongkrak


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di saat sentimen positif mulai mempengaruhi kinerja pasar modal, tampaknya hal ini turut mendongkrak aset investasi di industri asuransi jiwa. Adapun, aset investasi secara industri tumbuh 8,25% secara tahunan menjadi Rp 490,81 miliar pada Juli 2021.

Jika melihat data OJK, aset reksadana masih memberikan kontribusi paling besar dengan porsi 33,57% atau senilai Rp 164,76 miliar. Diikuti, aset saham yang memiliki porsi sebesar 27,84% dengan nilai mencapai Rp 136,64 miliar.

Pertumbuhan aset investasi pun juga dirasakan oleh BNI Life yang hingga Agustus kemarin mencatat aset investasinya sebesar Rp 19.8 triliun. Sebagai perbandingan, di periode sama tahun lalu nilai aset investasinya mencapai Rp 18 triliun yang berarti tumbuh 10% yoy.

“Pertumbuhan ini dipengaruhi perkembangan pasar modal terkait kondisi pandemi Covid-19 dan tapering,” ujar Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan kepada KONTAN, Selasa (7/9).

Baca Juga: Hadapi pandemi, Sequis Life kembangkan inovasi digital

Eben pun menyebutkan bahwa saat ini BNI Life menempatkan aset investasinya lebih banyak ke obligasi termasuk ada reksadana di dalamnya sebesar Rp 14.6 triliun. Hal tersebut berarti kontribusi obligasi mencapai 74% dari total portofolio yang ada.

Sebagai salah satu kebijakan strategi aset investasi, BNI Life masih akan memanfaatkan momentum dengan membeli saham-saham potensial yang baru saja IPO  dan mengurangi alokasi money market untuk memaksimalkan investasi.

“Namun, tetap mempertimbangkan perkembangan pasar nantinya serta berpedoman pada kebijakan strategi investasi perusahaan dan ketentuan dari regulator,” ungkap Eben.

Pertumbuhan aset investasi pun juga masih dirasakan oleh BRI Life hingga Juli 2021 kemarin. Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila menyebutkan bahwa isu tapering di AS dan dan perkembangan vaksin covid-19 di masih menjadi faktor yang mempengaruhi aset investasinya.

“Aset investasi per Juli 2021 adalah Rp 13.19 triliun (termasuk unitlink) secara tahunan naik 24.90%,” ungkap Iwan.

Sementara itu, aset investasi terbanyak milik BRI Life ada pada instrumen surat berharga dengan porsi 69.88% dari total aset, mayoritas ditempatkan pada instrumen obligasi, khususnya milik pemerintah. 

Baca Juga: Sequis Life kantongi premi Rp 1,54 triliun di kuartal II-2021

Menurut Iwan, instrumen tersebut masih memberikan return lebih tinggi dibandingkan instrumen yang lain, seperti saham masih terdampak pandemi COVID19.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×