Reporter: Mona Tobing, Hendra Gunawan | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Ada layanan baru di industri multifinance yakni pembiayaan emas. Manajemen multifinance meyakini, layanan ini bisa mendongkrak bisnis pembiayaan yang belakangan tumbuh lambat akibat adanya aturan uang muka di kredit kendaraan bermotor.
Salah satu multifinance yang sudah melayani pembiayaan emas sejak Februari 2012 adalah PT Indosurya Finance.
Bisnis ini masuk dalam sektor pembiayaan konsumen, yang selama ini terkenal dengan kredit kendaraan bermotor dan alat-alat rumah tangga.
Dengan konsep pembiayaan konsumen, nasabah bisa membeli emas secara kredit mulai dari 1 gram hingga 1 kilogram (kg). Bunga kreditnya cukup kecil, hanya 0,9% per bulan. Lebih mungil dibandingkan dengan bunga kredit emas di bank syariah yang rata-rata 1,5% per bulan.
"Peminat layanan ini cukup banyak, bisa 10 nasabah per bulan dengan rata-rata pembiayaan emas 100 gram," klaim Verdinand, Area Manajer Divisi Emas Indosurya Finance.
Untuk saat ini, Indosurya Finance baru menyediakan layanan ini di kantor cabang Jakarta. Namun, nasabah yang datang juga banyak yang berasal dari luar kota. Oleh karena itu, manajemen akan membuka layanan ini di kota-kota lain mulai tahun depan.
"Bersamaan dengan itu, kami akan buka cabang baru sekitar 15 lagi di luar kota," ujar Verdinand tanpa memerinci kota sasaran.
Verdinand meyakini, layanan ini bakal sukses seperti pembiayaan kendaraan bermotor. Soalnya, layanan ini jauh lebih murah dibandingkan bank syariah.
Manajemen PT Smart Multifinance juga berencana merambah layanan emas. Imanuddin Nur, Direktur Finance dan Syariah Smart Finance, bilang, pembiayaan emas menjadi diversifikasi produk demi mengatasi melambatnya kredit kendaraan bermotor.
"Jika multifinance tak kreatif membidik bisnis pembiayaan lain, kami bisa gulung tikar. Pilihan emas karena saat ini logam mulia menjadi barang yang paling diminati untuk dimiliki nasabah dan mudah didapat," papar Imanuddin.
Namun, Imanuddin belum bisa menjelaskan waktu peluncuran produk itu. Yang pasti, manajemen Smart Finance akan membidik pasar di Kalimantan yang selama ini memang telah menjadi captive market.
Demi menjaga prinsip good corporate governance (GCG), Smart Finance akan lebih dulu menggarap nasabah lama dan memiliki track record bagus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News