kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada upaya write off, NPL bank melandai


Rabu, 23 Januari 2019 / 21:15 WIB
Ada upaya write off, NPL bank melandai


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga November 2018, Otoritas Jasa Keuangan mencatat rasio kredit bermasalah alias Non Performing Loan (NPL) berada di level 2,66% dengan nilai Rp 137,60 triliun, dari total kredit yang dikucurkan sebesar Rp 5.160,15 triliun.

Capaian tersebut menurun 22 basis poin (bps)  dibandingkan November 2017 dengan rasio NPL sebesar 2,88% senilai Rp 132,86 triliun, dari total kredit mengucur senilai Rp 4.605,07 triliun selama periode tersebut.

Di lain sisi, tren melandainya NPL juga membuat upaya hapus buku (write off) menurun.

PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BBNI) misalnya, mencatat sepanjang 2018  melakukan write off sebesar Rp 7,4 triliun. "Tahun ini ada Rp 7,4 triliun, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 8,7 triliun," kata Direktur Manajemen Risiko BNI Bob Tyasika Ananta kepada Kontan.co.id, Rabu (23/1) di Jakarta.

Bob bilang, menurunnya nilai hapus buku didukung dari membaiknya kualitas aset, ditunjukkan oleh NPL gross yang membaik pada 2018 di level 1,9%. Menurun dibandingkan 2017 sebesar 2,3%.

Hasilnya, credit cost BNI juga dapat ditekan menjadi 1,4% pada 2018 dibandingkan 1,6% pada 2017. Di sisi lain, coverage ratio BNI juga meningkat dari 148,0% pada 2017 menjadi 152,9% pada 2018.

"Recovery rate kami juga turut membaik di level 36% pada 2018, dibandingkan 2017 sebesar 25%," sambungnya. 

Artinya dari Rp 7,4 triliun kredit yang dihapus buku, BNI berhasil memulihkan kredit senilai Rp 2,66 triliun.

Bank plat merah lain, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) juga berupaya serupa. Meskipun nilai write off dan recovery rate BTN tak berubah. "Ada hapus buku tahun ini, tapi nilainya masih sama dengan tahun lalu," kata Direktur Collection & Asset Management BTN Nixon Napitupulu kepada Kontan.co.id.

Artinya, BTN setidaknya masih akan melakukan write off kredit senilai Rp 700 miliar, seperti tahun lalu ditambah dengan recovery rate​ minimal di level 20%.

Sementara NPL BTN pada 2018 menurut Nixon berada di bawah 2,4%, menurun dibanding 2017 sebesar 2,6%. "2019 kami targetkan NPL bisa di bawah 2%," lanjut Nixon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×