kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

ADPI Sebut Investasi di Instrumen ESG Masih Didominasi Dapen Besar


Senin, 04 September 2023 / 17:33 WIB
ADPI Sebut Investasi di Instrumen ESG Masih Didominasi Dapen Besar
ILUSTRASI. Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi mengatakan, komitmen investasi dengan prinsip ESG terutama dilakukan oleh perusahaan dapen yang besar.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan roadmap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Berkelanjutan Fase II 2021-2025, memberikan arah kepada industri jasa keuangan untuk menerapkan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan.

Disebutkan bahwa bagi lembaga Dana Pensiun (Dapen) akan difokuskan pada porsi investasi dana kelolaan di instrumen keuangan yang berkelanjutan baik di pasar uang maupun pasar modal.

Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi mengatakan, komitmen investasi dengan prinsip ESG terutama dilakukan oleh perusahaan dapen yang besar.

“(Perusahaan) yang kecil-kecil masih mempertimbangkan return yang lebih menarik,” ujarnya kepada Kontan.co.id, dikutip Senin (4/9).

Baca Juga: Investasi pada Prinsip ESG Diproyeksikan Semakin Semarak

Bambang menyebutkan, porsi dana dapen di instrumen investasi ESG belum begitu signifikan. Sebab, instrumen investasi masih sangat terbatas yakni pada green bond.

“Sementara (instrumen) yang lain belum membudaya. Imbal hasil belum kompetitif dengan intrumen yang terdahulu” ungkapnya.

Bambang menambahkan, ke depan perlu adanya literasi yang lebih intens dilakukan terkait investasi pada prinsip ESG ini. Menurutnya, ini agar masyarakat ataupun industri dapat mendukung penuh investasi tersebut.

Untuk diketahui, OJK mencatat total investasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan Program Pensiun Iuran Pasti (DPLK) gabungan di Juni 2023 naik 8,32% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 125,29 triliun, dibandingkan Juni 2022 senilai Rp 115,66 triliun.

Baca Juga: Investasi Dapen pada Prinsip Keuangan Berkelanjutan Belum Semarak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×