Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberhasilan bank digital kerap dikaitkan dengan keberhasilan integrasi dengan ekosistem yang dimiliki. Salah satu ekosistem yang terbilang mampu mendorong keberhasilan bank digital adalah e-commerce.
Di Indonesia sendiri, ada dua bank digital yang memang terintegrasi kuat dengan ekosistem e-commerce. Mereka adalah PT Bank Seabank Indonesia dengan ekosistem Shopee dan PT Bank Jago Tbk yang terintegrasi dengan ekosistem Gojek-Tokopedia.
Menilik kinerjanya per September 2025, Seabank masih mencatatkan kinerja yang lebih unggul dibandingkan dengan Bank Jago. Ini bisa dilihat dari laba bersih Seabank yang mencapai Rp 408 miliar dibandingkan laba bersih Bank Jago yang baru sekitar Rp 199 miliar.
Baca Juga: Alasan di Balik Langkah Platform E-commerce Pungut Biaya Pemrosesan Order
Dari sisi kredit, Seabank juga tercatat lebih unggul dengan total portofolio kredit yang senilai Rp 28,58 triliun. Sementara itu, Bank Jago hanya memiliki portofolio kredit senilai Rp 23,46 triliun pada periode yang sama.
Meski demikian, bukan berarti Bank Jago memiliki kinerja yang lebih buruk. Pasalnya, bank dengan kode saham ARTO ini tercatat lebih agresif di tahun ini tercermin dari pertumbuhan yang terbilang tinggi jika dibandingkan dengan Seabank.
Ambil contoh, Laba Bank Jago di sembilan bulan pertama tahun ini mampu tumbuh sekitar 132% secara tahunan (YoY). Sementara itu, Seabank hanya mencatatkan pertumbuhan laba bersih sekitar 40%.
Hal yang sama juga terjadi pada portofolio kredit yang dimiliki. Bank Jago mampu meningkatkan portofolio kredit di September 2025 mencapai 32,55% secara year to date (ytd). Bandingkan dengan pertumbuhan kredit Seabank yang hanya 27,57% ytd.
Baca Juga: E-Commerce Nasional Tetap Tumbuh, Tapi Momentum Semester II-2025 Bisa Melambat
Di sisi lain, Bank Jago juga memiliki kualitas kredit yang terbilang lebih bagus jika dibandingkan dengan Seabank. Hal ini tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) gross Bank Jago di level 0,38% dan Seabank lebih tinggi di level 1,88%.
Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung bilang hasil positif tersebut merupakan bukti nyata bahwa inovasi dan kolaborasi yang dilakukan Bank Jago dengan berbagai ekosistem keuangan digital mampu memberikan nilai tambah bagi nasabah.
Hingga akhir kuartal III-2025, total nasabah Bank Jago mencapai 18,6 juta, termasuk 14,5 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah.
Total nasabah ini meningkat lebih dari 4,5 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 14,1 juta nasabah. 
“Kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), termasuk ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya, turut mendorong penyaluran kredit,” ujar dia, belum lama ini.
Baca Juga: Ini Harapan IdEA Agar E-Commerce Lokal Bertahan di Tengah Dominasi Platform Asing
Sementara itu, Direktur Utama SeaBank Indonesia Sasmaya Tuhuleley mengatakan, pertumbuhan kinerja SeaBank ini tak lepas dari terus meningkatnya kepercayaan Nasabah terhadap SeaBank.
Menurutnya, di tengah berbagai ketidakpastian fluktuasi ekonomi dunia, SeaBank membuktikan bahwa dengan pengelolaan bisnis yang baik SeaBank mampu tetap untung serta terus menghadirkan layanan yang aman bagi Nasabah.
“Hingga akhir September 2025, SeaBank juga telah melayani rata-rata 9 juta transaksi per hari dengan perputaran uang mencapai Rp 4,6 triliun,” ujar Sasmaya.
Selanjutnya: Cermati Rekomendasi Saham Poultry: JPFA, CPIN, MAIN dan AYAM untuk Senin (17/11)
Menarik Dibaca: Apakah Timun Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi atau Tidak? Ini Jawabannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













