Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank) berhasil membukukan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 1,85 triliun pada Agustus 2025 atau tumbuh 34,64% secara tahunan atau year on year (yoy).
David Wirawan, SVP Finance Amar Bank menyebut, capaian tersebut merupakan hasil strategi membangun hubungan jangka panjang dengan nasabah sekaligus memperkuat posisi bank sebagai institusi digital yang tangguh dan adaptif.
“Pertumbuhan DPK yang konsisten, terutama di tengah perlambatan industri, mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap Amar Bank. Ini menjadi fondasi utama bagi ketersediaan likuiditas yang stabil untuk mendukung ekspansi bisnis kami,” ujar David kepada kontan.co.id, Rabu (15/10/2025).
Baca Juga: Komposisi Saham Amar Bank Bergeser, SBI Holdings Masuk 5,63% Gantikan Investree
Pertumbuhan DPK juga ditopang oleh ekosistem digital Amar Bank yang semakin luas. Integrasi dengan berbagai platform digital dan kemudahan pembukaan rekening online mendorong peningkatan dana murah (CASA), yang kini mencapai 20,36% dari total DPK per Agustus 2025.
Melalui strategi embedded banking, Amar Bank telah menjalin kerja sama dengan mitra lintas sektor, mulai dari e-commerce, fintech P2P, payment gateway, agritech, hingga edutech yang kini telah dimanfaatkan oleh lebih dari 10.000 pengguna aktif.
“Layanan embedded banking memungkinkan mitra kami menghadirkan fitur keuangan langsung di platform mereka, mulai dari pembukaan akun, tabungan, deposito, hingga transaksi digital dengan QRIS,” jelas David.
Baca Juga: Amar Bank Bukukan Laba Rp 153,21 Miliar pada Agustus 2025
Ke depan, Amar Bank akan memperluas kolaborasi dengan sektor transportasi publik, ride-hailing, koperasi, hingga multifinance, guna memperkuat inklusi keuangan digital di Indonesia.
Di sisi lain, Amar Bank memilih mempertahankan suku bunga simpanan di tengah tren penurunan bunga di industri. Saat ini, produk tabungan Celengan menawarkan bunga 5,5% per tahun, sementara bunga deposito mencapai hingga 9%.
“Strategi ini sejalan dengan prinsip Save Now, Spend Later, yang menekankan pentingnya perencanaan keuangan dan pengelolaan uang yang bijak di era digital,” ungkap David.
Pada akhir 2025 nanti, Amar Bank menargetkan pertumbuhan DPK di atas 70% YoY, sejalan dengan strategi penguatan dana murah dan efisiensi biaya dana (cost of fund).
“Fokus kami bukan hanya mengejar volume, tetapi juga menjaga kualitas dana yang sehat dan berkelanjutan,” tegasnya.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, Amar Bank menerapkan tiga pilar utama dalam strategi penghimpunan dana. Pertama, optimalisasi ekosistem digital, agar dana terus berputar di dalam platform Amar Bank.
Kedua, inovasi produk dan personalisasi, termasuk fitur Brankas untuk perlindungan aset dan akses pinjaman digital bagi UMKM, dan terakhir customer engagement dan edukasi finansial, melalui kampanye seperti #AmandenganAmar untuk membangun kepercayaan publik.
“Fokus kami tetap pada pengalaman nasabah yang lebih baik. Kepercayaan menjadi fondasi utama bagi keberlanjutan bisnis perbankan digital,” pungkas manajemen.
Selanjutnya: Isu Bursa Transfer 2025: Fernandes Siap Tinggalkan MU, Isak Masuk Radar Barcelona
Menarik Dibaca: Isu Bursa Transfer 2025: Fernandes Siap Tinggalkan MU, Isak Masuk Radar Barcelona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News