kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agen berkurang, premi CAR Life turun 20%


Kamis, 23 September 2010 / 08:49 WIB
Agen berkurang, premi CAR Life turun 20%


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Test Test

JAKARTA. Harapan PT AJ Central Asia Raya (CAR Life Insurance) mengantongi premi sebesar Rp 1 triliun di akhir tahun ini sulit terwujud. Sebab, per Agustus 2010, premi CAR Life Insurance baru terkumpul sekitar Rp 500 miliar, atau separo dari total target premi sepanjang tahun 2010.

Melorotnya target penerimaan premi itu, menurut Direktur Keuangan CAR Life Insurance, Antony Japari, disinyalir lantaran kontribusi penjualan produk asuransi dari agen pemasaran yang anjlok cukup signifikan. Hal ini terjadi setelah Badan Pengawasan Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengeluarkan aturan bahwa hanya agen berlisensi yang boleh menjual produk asuransi per 1 April 2010 lalu.

Akibatnya, tenaga agen pemasaran CAR Life Insurance menurun dari sebelumnya. Jumlah agen pemasaran turun menjadi 800 orang dari sebelumnya 1.300 orang. "Dan, hal ini sempat mempengaruhi penerimaan premi kami sebesar 10% hingga 20%,” kata Antony ditemui KONTAN, Selasa (21/9).

Ditambah lagi, lanjut dia, terjadi pengalihan penjualan produk asuransi. Awalnya, penjualan produk milik CAR LIfe Insurance dominan di single premium policy kemudian berubah regular premium policy. Sehingga, aktivitas bisnis perlindungan resiko yang dijamin perusahaan berkurang.

Kendati demikian, Antony menegaskan, kontribusi perolehan premi dari tenaga agen masih cukup besar, yakni sebesar 40%. Maklum, setelah sejumlah tenaga agen pemasarannya tergerus, CAR Life Insurance kembali agresif merekrut para agen pemasaran yang kali ini diikuti dengan label berlisensi.

Tak sia-sia, tenaga agen pemasaran perusahaan saat ini telah naik menjadi 1.100 orang. Mereka pun sudah dilengkapi lisensi demi memenuhi ketentuan Bapepam-LK.
Sebab itu, dia optimistis, perolehan premi sepanjang tahun ini cukup baik meski tak sesuai target sebesar Rp 1 triliun. "Dengan kondisi penjualan produk asuransi yang agak drop, kami kira, secara realistis yang bisa direalisasikan minimal Rp 800 miliar hingga akhir tahun nanti,” imbuh dia.

Target itu bakal ditopang dari penjualan produk asuransi melalui keagenan, telemarketing, bancaassurance, dan syariah. Termasuk juga peningkatan penjualan dari tenaga agen pemasaran berlisensi yang dipatok jumlahnya akan kembali mencapai 1.500-2.000 orang sampai akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×