Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera menyebut pihaknya terus berupaya memenuhi kewajiban kepada pemegang polis dalam pembayaran klaim. Aset finansial yang dimiliki perusahaan asuransi mutual ini diklaim masih cukup memadai.
Pengelola Statuter Bidang SDM, Umum, dan Komunikasi AJB Bumiputera Adhie Massardi mengakui masih ada sejumlah klaim yang pembayarannya tersendat. Sehingga tidak semua pemegang polis dapat segera mendapatkan haknya.
Ada sejumlah hal yang menjadi pertimbangan. Diantaranya adalah AJB Bumiputera disebutnya mesti tetap mengelola aset yang dimiliki secara optimal. Dus pelepasan aset pun harus dilakukan dengan harapan mendapatkan hasil yang maksimal.
Dengan begitu, dana yang didapat juga diharapkan bisa memenuhi kewajiban klaim kepada sebanyak mungkin pemegang polis.
Namun, total nilai klaim yang tersendat di AJB Bumiputera ini sendiri dikabarkan makin gemuk. Kabarnya sudah menyentuh angka Rp 1 triliun. Namun Adhie belum bisa memastikan besaran tersebut.
Yang pasti, ia mengakui nilai klaim yang harus dipenuhi salah satu perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia ini cukup besar. Hal ini pula yang disebutnya membuat AJB Bumiputera harus pintar-pintar mengelola aset.
AJB Bumiputera pun berharap suntikan dari premi bisnis baru setelah kembali diizinkan beroperasi penuh sejak sekitar satu bulan yang baru. Saat ini, premi bisnis baru yang didapat sudah mencapai lebih dari Rp 100 miliar. "Kami juga upayakan dari situ," kata Adhie, Senin (14/5).
Untuk sebisa mungkin menekan potensi klaim yang makin menggemuk, AJB Bumiputera juga mencoba melakukan pendekatan kepada para pemegang polis besar seperti dari nasabah asuransi kumpulan. Agar tidak menutup polis asuransi yang saat ini dimiliki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News