Reporter: Nina Dwiantika, Astri Kharina Bangun | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Setelah Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kajian Moneter BI, Perry Warjiyo menyampaikan lima agenda. Kini giliran Direktur Direktorat Sistem Pembayaran BI, Ronald Waas, sebagai calon Deputi Gubernur mempersiapkan peningkatan peran sistem pembayaran.
Ronald menyampaikan, BI memiliki tiga tugas pokok yakni bidang moneter, perbankan dan sistem pembayaran. Untuk bidang moneter dan perbankan, peran dan kiprah bank sentral sudah dikenal oleh masyarakat secara luas.
Sedangkan dalam bidang sistem pembayaran masih minim, walaupun sudah cukup banyak yang dilakukan oleh BI, namun masih ada beberapa peluang regulator untuk meningkatkan peran sistem pembayaran agar memberikan manfaat kepada dunia usaha dan masyarakat.
Misalnya dalam bidang tunai, efisiensi penyediaan dan pendistribusian uang secara merata ke seluruh wilayah Indonesia masih dapat lebih ditingkatkan dengan lebih memanfaatkan potensi dalam negeri. Setiap tahun BI harus menyediakan anggaran yang besar untuk kegiatan pencetakan dan pendistribusian uang.
Oleh karena itu, dorongan untuk memperlancar pengalihan dana dan perluasan penggunaan alat pembayaran lainnya, seperti kartu kredit, kartu debit, dan uang elektronik merupakan suatu keharusan.
"Kita perlu melihat potensi apa yang industri miliki sehingga pengembangan potensi nasional ini tidak hanya berupa inovasi yang menghasilkan produk dan layanan yang baru, tetapi dapat juga berupa pengintegrasian dari apa yang telah kita miliki," paparnya, Senin (17/10).
Menurutnya, manfaat sistem pembayaran harus dapat dirasakan oleh segala lapisan masyarakat, termasuk dalam menjalankan peran pentingnya untuk mendekatkan masyarakat ke layanan industri keuangan, baik dalam bentuk konvensional maupun syariah. Di dalam bidang ini, kerjasama antara industri keuangan dan industri telekomunikasi mutlak diperlukan.
"Untuk dapat mendekatkan segala lapisan masyarakat ke industri keuangan, peran lembaga keuangan sampai dalam bentuk yang kecil seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan pemanfaatan teknologi khususnya telekomunikasi mutlak diperlukan," tambahnya.
Selain itu, upaya untuk mendorong pemanfaatan sistem pembayaran di dalam negeri tentunya harus dilakukan untuk menghadapi kecenderungan yang terjadi berupa integrasi keuangan secara global. Yang sudah berada di depan mata adalah inisiatif Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
"Jangan sampai jumlah penduduk terbanyak di ASEAN yang merepresentasikan besarnya pasar, malahan tidak dapat di kuasai dan di manfaatkan untuk kepentingan bangsa Indonesia," ucapnya.
Seperti diketahui, Ronald Waas bakal bersaing dengan Direktur Direktorat Riset dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo sebagai calon Internal Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI).
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Achsanul Qosasih mengungkapkan fit and proper test lebih mengarah ke integritas dan komitmen para kandidat terhadap pembatasan perbankan asing, penguatan perbankan syariah, dan pola sistem resiprokal.
"Saya sederhana saja. Saya suka seperti Steve Jobs yang teknlogi canggihnya berawal dari visi sederhana an apple on everydesk. Bagaimana caranya membuat yang rumit jadi sederhana," ujar Ronald.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News