Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Spekulasi calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) terus memasuki tahap baru. Perry Warjiyo, salah satu kandidat Deputi Gubernur BI buka suara mengenai pencalonan dirinya serta persiapannya menjelang fit and proper test yang bakal digelar akhir November 2011.
"Insya Allah saya siap. Saya memiliki pengalaman yang panjang di BI. Semoga saya bisa memberikan yang terbaik bagi negara dan BI," ujar Perry yang ditemui di Gedung BI, Jumat (14/10).
Perry menyebutkan ada enam aspek yang ingin ia kontribusikan bagi BI dan negara. Rinciannya adalah, Pertama, menindaklanjuti kebijakan yang sudah dilakukan BI di bidang moneter. Di antaranya penurunan suku bunga untuk mendorong perkembangan di sektor riil.
Kedua, memperkuat perbankan dalam negeri untuk mengantisipasi dampak penanganan krisis global. Dalam hal ini BI akan bekerjasama dengan Kementerian Keuangan.
Ketiga, meningkatkan efisiensi perbankan. Terutama menyangkut intermediasi dan daya saing perbankan dalam negeri menghadapi persaingan global. Keempat, meningkatkan efisiensi sistem pembayaran.
Kelima, meningkatkan peran BI untuk memberdayakan sektor riil, khususnya UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Keenam, meningkatkan, dan memperkuat kondisi keuangan BI.
"Bagaimana mempercepat penggunaan obligasi pemerintah dalam instrumen moneter dalam pengganti SBI untuk memperkuat keuangan BI jangka panjang," tutur Perry.
Sebelumnya Wakil Ketua Komisi XI DPR mengungkapkan fit and proper test yang bakal dilakukan Komisi XI DPR mengarah pada integritas dan komitmen para calon terhadap beberapa hal. Mulai dari pembatasan bank asing, penguatan perbankan syariah, sampai pola sistem resiprokal. Perry dicalonkan bersama Direktur Akunting dan Sistem Pembayaran BI Ronald Waas menggantikan posisi almarhum Budi Rochadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News