Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah akan mulai beroperasi pada pekan depan, 21 Juli 2014.
BTPN sebagai induk usaha, menargetkan akan menjadikan BTPN Syariah masuk dalam kategori Bank BUKU 2 dari yang saat ini masih dalam kategori Bank BUKU 1. Caranya yaitu dengan menyuntikkan modal baru.
Anika Faisal, Direktur Kepatuhan BTPN mengatakan, BTPN sebagai induk tinggal menambahkan modal sebesar Rp 250 miliar agar BTPN Syariah memiliki modal minimal Rp 1 triliun. "Suntikan modal akan terealisasi pada akhir tahun 2014 ini," kata Anika, Selasa (15/7).
Dengan adanya penambahan modal ini maka rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BTPN Syariah menjadi 33%. Namun dengan target pertumbuhan kredit sebesar 100%, maka rasio permodalan diperkirakan akan berada di kisaran 30%.
Menurut Anika, dengan modal yang kuat bakal membuat BTPN Syariah leluasa dalam melakukan ekspansi bisnis dari perluasan produk-produk pembiayaan.
Harry A.S Sukadis, Direktur Utama BTPN Syariah menambahkan, sebagai tahap awal menjadi BUS, perseroan akan fokus mengalirkan pembiayaan ke segmen pra-sejahtera (mass market) dengan pinjaman Rp 1 juta - Rp 5 juta untuk tenor 1 tahun. Jika pembiayaan mereka lancar, maka nominal pinjaman akan meningkat sesuai dengan kebutuhan nasabah.
"Kami menargetkan pertumbuhan pembiayaan sama dengan realisasi sebelumnya," kata Harry.
Adapun, total pembiayaan sebesar Rp 1,69 triliun per Maret 2014 atau tumbuh 160% dibandingkan posisi Rp 621 miliar per Maret 2013. Kemudian, jumlah nasabah pra-sejahtera mencapai 1.041.357 juta nasabah per Maret 2014, atau tumbuh 95% dibandingkan posisi 532.725 nasabah per Maret 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News